TIMES JATIM, MALANG – Pengurus Duta Pancasila Kabupaten Malang melakukan rangkaian kegiatan lanjutan dari Dupan Daring atau Duta Pancasila Tadarus Keliling, pada Rabu, 12 Maret 2025.
Kali ini, kegiatan bertemakan deres (mengaji) kebangsaan, yang dilangsungkan di Graha Yakusa yang ada di kediaman tokoh Mukhlis Ali, di Dusun Krajan, Desa Banjarejo, Pagelaran Kabupaten Malang.
Mukhlis Ali, sebagai Ketua Poros Pemuda Indonesia (PPI), merupakan salah satu pembina di Duta Pancasila Kabupaten Malang.
Pada kesempatan itu, pengurus Duta Pancasila hadir sekaligus untuk sharing program kegiatan inovatif, berkaitan dengan kepancasilaan yang diusung para Duta Pancasila.
Dalam diskusinya, Mukhlis menyampaikan pentingnya peran aktif Duta Pancasila sebagai agen perubahan, dan rasa kepekaan terhadap lingkungan sosial di sekitar masyarakat.
Menurutnya, sebagai aktivis pemuda harus berfikir panjang dan mampu berperan sebagai agen perubahan masyarakat, dengan selalu aktif dalam organisasi.
"Sebagai pemimpin itu harus punya visi misi, dan cita cita, karena nilai-nilai Pancasila harus dilaksanakan," pesan Mukhlis terkhusus pada aktivis Duta Pancasila.
Hal ini karena melalui aktif kegiatan di organisasi ektra, menurutnya itu yang akan membentuk karakter seseorang dalam mengembangkan potensi diri, juga dapat berkarya dalam rekam digital.
"Sehingga, dampaknya bukan dirasakan sekarang, akan tetapi nanti kelak pada waktu mendatang," tambah mantan Pengurus PB HMI ini.
Kegiatan deres kebangsaan ini sendiri diikuti 4 orang Pengurus, yang terdiri dari Naufal Misyuda Ramadhan, Divta Rizal Ramadhan, Suudi Alfarobi, dan Risa Lidia Putri Wijayani.
Suudi Alfarobi, selaku wakil ketua umum Duta Pancasila Kabupaten Malang, berharap ke depan kiprah para Duta Pancasila Kabupaten Malang lebih nyata dan berdaya saing keunggulan.
Hal ini sebagaimana disampaikan Mukhlis Ali, bahwa Duta Pancasila tidak hanya berkualitas dalam dirinya, melainkan pula tetap tidak lupa terhadap hal-hal penting lainnya.
"Yakni, Duta Pancasila harus punya kesadaran kompetitif, pemahaman situasi lingkungan sosial, dan peran konkret dalam praktek yang positif," terang Suudi, menirukan pesan Mukhlis Ali. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |