TIMES JATIM, SURABAYA – Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si, resmi menjabat sebagai Kapolda Jatim menggantikan Irjen Imam Sugianto yang dipromosikan menjadi Asisten Utama Kapolri bidang Operasi. Sosoknya tak asing di dunia kepolisian.

Lahir di Malang pada 28 Mei 1968, ia adalah perwira tinggi yang kenyang pengalaman. Dari jalanan yang panas hingga meja strategi, ia telah mengukir prestasi.

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990 ini tak pernah berhenti melangkah. Kariernya gemilang, satu demi satu tanggung jawab besar ia emban. Dari menangani tindak pidana tertentu di Polda Jabar, hingga memimpin Polres Wonogiri.

Nanang juga pernah bertugas di Propam Polri, BNP2TKI, hingga menjadi Kapolda di dua provinsi besar, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Kini, di tahun 2025, ia kembali ke kampung halaman. Mengemban amanah sebagai Kapolda Jawa Timur.

Tangan Dingin di Balik Ketegasan

Nanang Avianto dikenal sebagai pemimpin yang humanis. Tegas, namun tetap mengedepankan pendekatan persuasif.

Sosoknya dihormati, baik oleh jajaran kepolisian maupun masyarakat. Di Kalimantan, ia dikenal dengan program-program keamanan berbasis komunitas. Mendorong sinergi antara polisi dan masyarakat.

Kini, di Jawa Timur, ia membawa semangat yang sama. Keamanan bukan hanya soal penegakan hukum. Tetapi juga membangun kepercayaan. Menyatukan aparat dan rakyat dalam satu visi: menciptakan wilayah yang aman dan kondusif.

Harta Bukan Tujuan, Tapi Amanah

Sebagai pejabat negara, Nanang Avianto transparan dalam melaporkan kekayaannya. Berdasarkan LHKPN 2024, ia memiliki total kekayaan Rp10,2 miliar. Mayoritas dalam bentuk aset tanah dan bangunan.

Namun, ada hal menarik. Ia tidak tercatat memiliki kendaraan pribadi. Sebuah fakta yang menunjukkan bahwa bagi dirinya, jabatan adalah pengabdian. Bukan sarana memperkaya diri.

Kekayaan bukan sekadar angka. Tapi tanggung jawab. Setiap rupiah yang dimiliki harus bisa dipertanggungjawabkan.

Membawa Jatim ke Level Lebih Tinggi

Jawa Timur adalah provinsi besar. Tantangannya kompleks. Dari kejahatan konvensional hingga ancaman siber, semua harus diantisipasi.

Dengan rekam jejaknya, Irjen Pol Nanang Avianto diyakini mampu membawa perubahan. Memperkuat sinergi dengan TNI dan pemerintah daerah. Memastikan keamanan bagi 40 juta lebih masyarakat Jawa Timur.

Sebagai putra daerah, ia punya ikatan emosional dengan tanah kelahirannya. Ini bukan sekadar tugas. Ini adalah panggilan jiwa.

Pemimpin yang Berkarya, Bukan Sekadar Berkuasa

Jabatan datang dan pergi. Tapi warisan kepemimpinan akan tetap dikenang.
Nanang Avianto bukan tipe pemimpin yang hanya ingin duduk di belakang meja. Ia ada di lapangan. Mendengar, melihat, dan bertindak.

Jawa Timur kini punya pemimpin baru. Seorang arek Malang yang siap mengabdikan dirinya. Bukan untuk kepentingan pribadi. Tapi untuk negeri. (*)