TIMES JATIM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, Indonesia memulai tahun 2025 dengan posisi ekonomi yang menggembirakan, dengan mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar USD3,45 miliar pada Januari.
Surplus tersebut merupakan hasil dari ekspor yang mengesankan senilai USD21,45 miliar berbanding dengan impor yang tercatat sebesar USD18 miliar.
Amalia Adininggar Widyasanti, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), mengatakan bahwa ada peningkatan surplus sebesar USD1,21 miliar dari bulan sebelumnya dan sebuah lonjakan tahunan sebesar USD1,45 miliar.
“Peningkatan ini didorong oleh kinerja ekspor komoditas nonmigas, dengan primadona bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja sebagai pendorongnya,” kata, Amalia, yang akrab disapa Winny, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Sementara itu, sektor komoditas migas mengalami defisit sebesar USD1,43 miliar, disebabkan oleh impor minyak mentah dan produk minyak.
Winny mengungkapkan, perolehan surplus di bulan Januari ini berakar dari kenaikan ekspor bahan bakar mineral dan barang-barang manufaktur sebagai dua pilar utama yang menopang prestasi perdagangan Indonesia. (*)
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |