https://jatim.times.co.id/
Ekonomi

HIPMI Edukasi Calon Developer Milenial, Analisa Risiko Kredit Macet Properti

Rabu, 11 September 2024 - 19:17
HIPMI Edukasi Calon Developer Milenial, Analisa Risiko Kredit Macet Properti Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI Margaret Srijaya saat membuka seminar Program Mini MBA Property for HIPMI di Gedung Srijaya Surabaya, Rabu (11/9/2024). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) bersama BUMN menggelar seminar Program Mini MBA Property for HIPMI di Gedung Srijaya Surabaya, Rabu (11/9/2024). 

Acara tersebut menghadirkan para pakar properti dengan peserta para calon developer milenial. Tujuannya agar mereka dapat memahami seluk beluk proyek hunian mulai dari aspek legalitas hingga dukungan pembiayaan.

Industri properti sendiri dinilai tidak pernah mati bahkan saat pandemi. Karena setiap orang membutuhkan rumah tinggal sepanjang masa. 

"Properti tidak pernah terkena dampak seperti saat pandemi kemarin," terang Fauzan Zamahsyarie selaku Housing Finance Center Specialist BTN saat mengisi acara Program Mini MBA Property for HIPMI di Gedung Srijaya Surabaya, Rabu (11/9/2024).

Apalagi saat ini pemerintah tengah menggalakkan program 3 juta rumah sehingga para developer maupun calon developer dapat membekali diri dengan literasi sektor properti. Program ini juga melibatkan banyak praktisi agar peserta bisa langsung tanya jawab studi kasus. 

Fauzan mengatakan, Housing Finance Center Specialist BTN secara periodik menganalisa pertumbuhan sektor properti di setiap provinsi dan 301 kabupaten/kota di Indonesia. Seperti deteksi kenaikan harga rumah. Nah, kota-kota sekunder atau penyangga kota besar, disebut mengalami kenaikan harga properti.

Margaret-Srijaya-a.jpgPengurus HIPMI bersama para pemateri seminar Program Mini MBA Property for HIPMI di Gedung Srijaya Surabaya, Rabu (11/9/2024). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Sampai Triwulan II 2024, kita sudah mampu mendeteksi di 301 kabupaten kota," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI Margaret Srijaya mengungkapkan, bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut MoU dengan Bank BTN pada November 2023 lalu berupa pelatihan developer milenial. Saat ini sudah ada 5 daerah mengajukan kegiatan serupa.

"Kami berharap akan menjadi agenda rutin dari BPP HIPMI dengan BTN," kata Margaret. 

Ia juga ingin BPD maupun BPC mengadopsi program turunan melalui kerja sama dengab BTN di daerah masing-masing.

"Hari ini akan menjadi cikal bakal lahirnya developer sukses," katanya.

Direktur Assets Management PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Elisabeth Novie R dalam momen ini turut memaparkan tentang Business Opportunity Assets Management.

Meliputi sisi gelap kredit macet bisnis properti atau Non Performing Loan (NPL)  bermasalah.

Perbankan tidak langsung melakukan lelang properti bermasalah, namun masih melalui tahapan atau proses untuk mengidentifikasi penyebab kredit macet tersebut. 

"Jika itu masih ada prospek atau karena kesulitan pembayaran kita akan melakukan restrukturisasi, tapi kalau memang sudah bandel tidak bisa ditolong lagi, kita akan melakukan eksekusi," kata Elizabeth.

Bisnis properti meliputi developer, konsumen. Dimana ada hubungan legal formal alias hukum yang disebut jual beli antara kedua belah pihak termasuk perpajakan. Jika konsumen memiliki uang tunai, maka tidak ada pihak perbankan.

"Hukumnya konsumen dengan perbankan adalah  perjanjian kredit atau utang piutang. Biasanya ada uang muka. BTN akan melunasi ke pengembang," ujarnya.

Sertifikat atas nama konsumen itu kemudian disimpan di bank. Hubungan kerja sama dengan developer ini harus jelas. 

"Kita akan melihat tentunya legalitas dari developer yang akan bekerja sama dengan kita," ujar Elizabeth.

Bahkan perbankan juga siap membiayai developer untuk membangun proyek properti.

Kredit komersial ini membutuhkan data legalitas, data proyek, data perusahaan, data keuangan dan data lainnya. 

"Ini diperlukan pada saat mengajukan proposal kredit ke bank untuk menentukan berapa besar modal kerja yang bisa diberikan kepada developer," ungkap Elizabeth.

Biasanya kredit bermasalah muncul karena ketidakberesan legalitas. 

"Misal sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) ternyata juga bisa bermasalah karena ternyata belum lunas," ucap Elizabeth. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.