TIMES JATIM, SURABAYA – Tim ekonomi presiden terpilih Prabowo Subianto tengah menyusun master plan pembangunan di Jawa Timur (Jatim). Digitalisasi dan kredit karbon menjadi tools dalam skenario peningkatan ekonomi di era pemerintahan baru nanti.

Wakil ketua tim ekonomi Prabowo-Gibran, Prof Laude Kamaluddin menjelaskan, kisi-kisi rencana strategis pemerintahan baru tersebut. 

Diketahui, pelantikan presiden terpilih Prabowo - Gibran tinggal menghitung hari. Strategi dan rencana kebijakan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kini menjadi pembahasan penting dalam seminar nasional bertema Skenario Membuat Perencanaan Bisnis Jawa Timur yang digelar oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bersama Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jawa Timur. 

Para pemateri dalam Seminar nasional bertema Skenario Membuat Perencanaan Bisnis Jawa Timur yang digelar oleh ISEI bersama BPKAD Jawa Timur, Kamis (12/9/2024). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Seminar ini dihadiri Asisten Administrasi Umum Sekdapriv Jatim Akhmad Jazuli, Kepala Dinas ESDM Aris Mukiyono, perwakilan BPKAD se-Jawa Timur, serta jajaran samping. Sedangkan narasumber  berasal Bank Indonesia perwakilan Jawa Timur, OJK, serta perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri.

Prof Laude Kamaluddin menjelaskan bahwasanya kebijakan strategis itu tidak akan menyimpang dari digitalisasi. Program yang sudah digagas dan diterapkan pemerintah sekarang ini dianggap telah memberikan multi manfaat.

"Selain tercatat dan rapi, penerapan digitalisasi mampu menghemat sekitar 30 persen," katanya, Kamis (12/9/2024).

Digitalisasi itu bersinggungan dengan satu data besar. Sementara untuk penerapannya akan didikukung sistem blockchain. Yakni teknologi yang memungkinkan penggunaan data base yang transparan dan aman. 

Pada forum tersebut, Prof Laude juga menyinggung masalah potensi kredit karbon. Dia memaparkan potensi Indonesia pada bidang perdagangan karbon. Bahkan Indonesia diprediksi mampu menguasa pasar kredit karbon dunia. 

Sementara terkait digitalisasi, para pemateri menjabarkan berbagai program yang sudah ada di masyarakat.

Program itu antara lain sistem digital pada internal pemerintahan. Kemudian juga layanan bagi masyarakat yang juga berbasis digital. Indeks penerapan digitalisasi keuangan didaerah yang terus meningkat diyakini mampu mendukung pola kebijakan ekonomi pemerintahan baru

"Seminar ini memberi gambaran kepada masyarakat sekaligus menjadi masukan bagi pemeritahan selanjutnya," ucap Ketua ISEI Soni Harsono.

Asisten Administrasi Umum Sekdaprov Jatim Akhmad Jazuli meyakini materi yang diulas pada seminar nasional itu bisa menjadi bekal bagi para pebisnis dan OPD di Jawa Timur. Skenario ekonomi sudah dijelaskan.

"Selanjutnya, kita memanfaatkan potensi untuk mengambil peluang yang ada," ucapnya. (*)