TIMES JATIM, BANYUWANGI – Rencana kehadiran Habib Syech bin Abdul Qodir Assyegaf pada malam refleksi akhir tahun dan doa bersama sambut 2025 pada, 31 Desember 2024 di RTH Maron Kecamatan Genteng, Banyuwangi sepertinya akan kembali dirundingkan.
Dijelaskan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda, pihaknya akan kembali merapatkan kehadiran Habib Syech ke Bumi Blambangan dalam malam refleksi akhir tahun. Hal itu menindaklanjuti adanya pendapat atau masukan dari masyarakat yang mengatasnamakan Pejuang Wali Songo Indonesia (PWI) dan Laskar Sabbillilah karena menolak kehadirannya.
“Pemerintah daerah cukup mendengar masukan dari masyarakat. Tentu ini menjadi bahan pijakan untuk kita rapat internal terkait refleksi akhir tahun,” katanya saat doorstop setelah hearing aksi penolakan kehadiran Habib Syech pada, Kamis (19/12/2024).
Dalam kesempatan itu, Bramuda menegaskan, bahwasanya permohonan dari PWI dan Laskar Sabilillah tersebut tidak melarang kegiatan refleksi, namun hanya penolakan terhadap kehadiran Habib Syech.
“Mereka menolak kehadiran orang yang memang dimaksud kawan-kawan yang tidak sepaham,” jelasnya.
Dengan begitu, masih kata Bramuda, pihaknya akan kembali memformulasikan bersama dengan seluruh komponen, sehingga dapat menghasilkan persamaan pendapat dan jalan keluarnya.
“Nanti kita lihat saja perkembanganya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PWI, H. Joni Subagio yang ingin lebih dikenal dengan nama Ki Ageng Bumi Sroyo menerangkan, pihaknya menolak kehadiran Habib Syech karena dianggap kontroversial dengan beberapa pernyataannya yang dinilai tidak sesuai dengan ajaran Islam dan budaya Indonesia. Pihaknya menyoroti pernyataan Habib Syekh yang menyebut Habib Rizieq Shihab sebagai idola dan guru Nahdlatul Ulama (NU).
“Kami mendukung adanya refleksi, pengajian, sholawatan hingga doa-doa yang digelar Banyuwangi karena itu adalah kebanggaan kami. Namun yang kami soalkan adalah kehadiran Habib Syech,” terangnya.
“Karena itulah kami menggelar aksi penolakan kehadiran Habib Syech ke Bumi Blambangan ke Kantor Pemda. Semoga bisa ditindaklanjuti,” imbuh, H. Joni. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |