https://jatim.times.co.id/
Wawancara Khusus

Ansor Jatim: Konflik Iran–Israel Bukan Perang Agama

Minggu, 22 Juni 2025 - 12:53
Ansor Jatim: Konflik Iran–Israel Bukan Perang Agama Musaffa Safril, Ketua PW GP Ansor Jawa Timur,

TIMES JATIM, MALANG – Perang terbuka antara Iran dan Israel baru-baru ini kerap dikaitkan dengan isu agama, khususnya Islam dan Yahudi.

Menurut H Musaffa Safril, Ketua Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur (GP Ansor) perang yang berlangsung itu justru lebih banyak diwarnai oleh perebutan pengaruh geopolitik dan kekuasaan, di mana agama hanya menjadi instrumen politik.

Dalam wawancara khusus bersama TIMES Indonesia, H Musaffa Safril menjelaskan bahwa narasi agama sering digunakan untuk membakar emosi umat, padahal akar masalah sebenarnya adalah dominasi dan strategi kekuatan besar dunia dalam menguasai kawasan. 

Ia juga menegaskan, solidaritas terhadap umat Islam, harus bersandar pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan, bukan semata kesamaan mazhab atau keyakinan.

Ansor juga menyoroti pentingnya peran Indonesia dalam menjaga sikap independen di tengah tarik-menarik kekuatan global. Pendekatan diplomasi damai yang ditempuh pemerintah Indonesia dinilai sebagai refleksi dari politik luar negeri yang cerdas dan bermartabat. 

Apakah konflik Iran-Israel murni soal agama?

Kami memandang bahwa konflik Iran-Israel bukan semata-mata pertentangan agama, melainkan lebih dipicu oleh kepentingan politik dan perebutan pengaruh kawasan. Narasi keagamaan kerap dijadikan alat mobilisasi, padahal inti konfliknya adalah kekuasaan dan geopolitik.

Bagaimana sikap Ansor terhadap Iran sebagai negara Syiah?

Ansor Jawa Timur memegang prinsip bahwa solidaritas terhadap sesama umat Islam tidak boleh dibatasi oleh perbedaan mazhab. Iran, meskipun mayoritas Syiah, tetap bagian dari keluarga besar umat Islam. Dalam konteks konflik dan ketertindasan, dukungan moral diberikan bukan atas kesamaan mazhab, tetapi karena komitmen pada nilai keadilan dan kemanusiaan.

Perbedaan teologis tidak boleh menghalangi ukhuwah islamiyah. Ansor berdiri di posisi wasathiyah, moderat dan inklusif, seraya menegaskan bahwa solidaritas sejati lahir dari empati terhadap penderitaan, bukan dari keseragaman pandangan. Yang utama adalah menolak penjajahan dan kezaliman, dari siapapun dan kepada siapapun.

Apakah GP Ansor Jatim mendukung posisi diplomasi Indonesia dalam konflik ini?

Ansor Jawa Timur mendukung sikap Indonesia yang menolak terseret dalam arus kepentingan blok kekuatan besar seperti G7 dan memilih jalur diplomasi aktif. Ini adalah cerminan jati diri politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, tidak berpihak, tetapi tetap berpihak pada keadilan dan kemanusiaan.

Bagi Ansor, posisi ini bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk kecerdasan geopolitik. Di tengah konflik yang dibalut kepentingan negara-negara adidaya, menjaga independensi dan mendorong perdamaian adalah pilihan bermartabat.

Kami percaya bahwa keberpihakan sejati bukan kepada kekuatan militer atau aliansi strategis, melainkan kepada nilai-nilai universal: penolakan terhadap penjajahan, penghormatan terhadap kedaulatan, dan pembelaan terhadap hak asasi manusia. Dalam hal ini, jalur diplomasi yang dikedepankan Indonesia adalah pilihan yang patut didukung dan dijaga.

Adakah dampak konflik ini terhadap hubungan antarumat di Indonesia?

Ansor Jawa Timur menyadari bahwa konflik Iran-Israel berpotensi memicu ketegangan horizontal jika dibaca secara sempit dan emosional. Komunitas Syiah maupun Yahudi di Indonesia bisa menjadi sasaran stigma, meskipun padahal mereka bukan bagian dari konflik itu sendiri.

Ansor berkomitmen menjaga kerukunan dan mencegah generalisasi yang bisa merusak tenun kebangsaan. Perbedaan keyakinan tidak boleh menjadi alasan permusuhan. Kami terus mendorong edukasi damai, dialog antarumat, serta pendekatan kultural agar Indonesia tetap rukun di tengah gejolak dunia.

Apa langkah konkret Ansor dalam mencegah provokasi ekstrem?

Ansor Jatim aktif menggelar diskusi publik, forum kaderisasi, serta menyebarkan konten edukatif di media sosial yang menekankan pentingnya sikap moderat, kritis, dan damai dalam merespons isu global.

Kami ingin memastikan bahwa generasi muda tidak menjadi korban provokasi atau doktrinasi ekstrem berbasis konflik luar negeri. Indonesia harus tetap menjadi rumah damai bagi semua golongan.

Apa pandangan Ansor terhadap penderitaan warga sipil di kedua pihak?

Ansor Jawa Timur menaruh keprihatinan mendalam atas penderitaan warga sipil di kedua belah pihak yang menjadi korban konflik Iran–Israel. Bagi Ansor, tidak ada justifikasi atas kekerasan yang menimpa anak-anak, perempuan, dan warga tak berdosa, agama manapun dan negara manapun mereka berasal. Nilai kemanusiaan harus melampaui batas geopolitik dan ideologi.

Sebagai bentuk nyata, GP Ansor mendorong solidaritas kemanusiaan dengan menggalang donasi melalui mitra kemanusiaan terpercaya dan jejaring internasional NU. Ansor juga aktif menyuarakan gencatan senjata dan penghentian kekerasan melalui berbagai forum pemuda dan antarbangsa.

Apakah ini bagian dari perang proksi global?

Kami memandang konflik ini memang sangat dipengaruhi oleh kepentingan geopolitik global, di mana kekuatan besar seperti blok Barat dan Timur saling beradu kepentingan melalui negara-negara proksi. Hal ini membuat situasi semakin rumit dan berkepanjangan, sementara rakyat sipil menjadi korban utama.

Ya, keterlibatan kekuatan besar sering kali memperkeruh konflik karena ada agenda politik dan strategi kekuasaan yang saling bertentangan. Oleh sebab itu, kami mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak terjebak pada polarisasi global dan terus mengedepankan sikap perdamaian, kemanusiaan, dan keadilan.

Adakah potensi konflik ini meluas ke Asia Tenggara?

Ansor Jawa Timur menyadari potensi risiko meluasnya konflik Iran-Israel yang bisa berdampak pada stabilitas kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun, kami optimis bahwa dengan diplomasi aktif, dialog antarumat beragama, dan penguatan kerukunan nasional, potensi tersebut dapat diminimalkan.

Ansor berkomitmen menjadi garda terdepan dalam menjaga kedamaian dan menolak segala bentuk provokasi yang berpotensi memecah belah masyarakat. Kami terus mendorong pendidikan nilai-nilai moderasi dan persatuan sebagai benteng utama menghadapi gejolak global yang berimplikasi lokal.

Bagaimana edukasi literasi media di internal GP Ansor Jatim?

Ansor Jawa Timur menyadari tantangan besar di era informasi cepat, di mana berita seringkali belum terverifikasi dan mudah memicu misinformasi atau provokasi. Oleh karena itu, kami secara rutin mengadakan pelatihan literasi media dan critical thinking bagi kader dan masyarakat.

Kami juga menyediakan panduan khusus untuk menyaring dan mengecek kebenaran informasi, serta mengedepankan prinsip moderasi dalam berdiskusi. Melalui pendekatan ini, Ansor berharap kader dan masyarakat mampu bersikap cerdas, tenang, dan bijak dalam menyikapi segala isu, termasuk konflik Iran-Israel.

Apa peran ormas seperti Ansor dalam konflik ini?

Sebagai organisasi masyarakat yang berakar kuat pada nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan, GP Ansor Jawa Timur percaya bahwa ormas memiliki peran strategis dalam mendorong penyelesaian damai konflik seperti Iran-Israel. Kami berkomitmen untuk menjadi jembatan dialog antarumat beragama, menyebarkan pesan perdamaian, dan melawan narasi kekerasan serta kebencian.

Melalui pendidikan kader yang moderat dan inklusif, serta kerja sama lintas komunitas, Ansor membantu membangun kesadaran kolektif akan pentingnya solusi damai berdasarkan keadilan dan kemanusiaan. Kami yakin, peran ormas di tingkat akar rumput sangat krusial untuk menyiarkan harapan dan membendung potensi eskalasi konflik.

Apakah Ansor memiliki jaringan untuk mendukung diplomasi?

GP Ansor sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama memiliki jaringan luas di tingkat nasional maupun internasional, termasuk hubungan dengan berbagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan di berbagai negara. Melalui jaringan ini, Ansor aktif mendorong dialog lintas agama dan budaya yang menjadi salah satu fondasi penting dalam upaya diplomasi damai.

Selain itu, GP Ansor juga terlibat dalam berbagai forum pemuda dan dialog antarumat beragama yang berkontribusi pada penguatan toleransi dan perdamaian, baik di tingkat lokal maupun global. Inisiatif-inisiatif tersebut merupakan bagian nyata dari kontribusi Ansor dalam memperkuat diplomasi masyarakat sipil yang mendukung penyelesaian konflik secara damai.

Melalui pendekatan moderat, inklusif, dan komitmen pada nilai kemanusiaan, GP Ansor Jawa Timur menegaskan bahwa suara damai harus lebih nyaring dari dentuman senjata. Bagi Ansor, perang tak pernah menjadi jawaban, terlebih bila yang dipertaruhkan adalah nyawa rakyat sipil tak berdosa.

Ayatullah Imam Sayyid Ali Khamenei adalah simbol baru perlawanan atas penjajahan, kekejaman, ketidakadilan dan penindasan. (*)

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.