https://jatim.times.co.id/
Berita

Dear Erth Ajak Anak Berkebutuhan Khusus Membuat Batik Ecoprint

Senin, 14 Oktober 2024 - 22:22
Dear Erth Ajak Anak Berkebutuhan Khusus Membuat Batik Ecoprint Hasil karya anak - anak berkebutuhan khusus sekolah Insani Tunas Mandiri diperagakan bersama pegiat sosial Marcha. (Foto: Hamida/ TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Kreativitas tanpa batas bukan sekadar istilah belaka. Pun demikian bagi para peyandang disabilitas. Pegiat sosial dan seni, Marcha Sharapova Rusli, mengajak anak-anak berkebutuhan khusus untuk terlibat sebuah proyek bernama Dear Erth. Yaitu membuat batik ecoprint.

Marcha tidak sendirian melakukan proses kreatif ini, namun juga melibatkan siswa penyandang disabilitas dari Sekolah Insani Tunas Mandiri Surabaya agar lebih mengenal lingkungan melalui karya batik ecoprint yang mereka buat.

Marcha yang juga pemilik Yayasan Seribu Satu Harapan memberanikan diri untuk membuat sesuatu yang bermanfaat dan bersifat ramah lingkungan.

Muncullah ide membuat batik eco print yang melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus. Ide kreatif Dear Erath ini diinisiasi oleh Bigetron Esport. 

Sebelumnya, anak-anak disabilitas diajak mengenai lingkungan terlebih dahulu. Pengenalan ini merupakan bagian dari edukasi.

Tujuannya, supaya mereka tahu lingkungan yang ada di sekitar agar tetap bersih dan terjaga kelestariannya. Baru kemudian, para mentor memperkenalkan tentang batik eco print. 

“Proyek ini penggabungan seni dan pelestarian lingkungan. Sambil memberikan manfaat bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus,” kata Marcha di Surabaya, Senin (14/10/2024). 

Pemanfaatan limbah menurutnya dapat mengurangi problem lingkungan yang ada di sekitar. Selain itu juga berkontribusi positif bagi dunia. Melalui Dear Erath ini pula, diharapkan bisa memudahkan melahirkan karya-karya berkelanjutan dan saling terkait. 

"Dear Earth menyediakan platform di mana tanggung jawab lingkungan dan bakat seni berpadu, membuktikan bahwa kreativitas dapat menghasilkan perubahan nyata. Melalui ekspresi kreatif, anak-anak tidak hanya belajar tentang masalah lingkungan, tetapi juga menemukan kekuatan mereka untuk berkontribusi secara positif bagi dunia," katanya. 

Tety Agustina selaku Kepala Sekolah Insani Tunas Mandiri mengatakan, siswanya sudah biasa terlibat dalam pembuatan eco print. Dari siwa kelas 2 sampai kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Jadi, anak-anak yang sudah bisa kita ikutkan terlibat eco print, kalau masih terlalu kecil, tidak. Dari kelas 2 sampe SMA kelas 3. Hampir 20 anak. Para siswa dari tuna rungu dan tuna grahita,” tutur Tety yang juga pemilik Sekolah Tunas Mandiri ini. 

Para siswa sangat antusias mengikuti proses eco print, menata daun kemudian diplastik digulung kemudian dikukus. Dan yang berhubungan dengan api, seperti proses pemanasan, ada para guru pendamping.

Sedangkan anak-anak hanya ikut bagian mencelupkan kain dan menjemur. Kemudian mereka melakukan proses eco print sesuai arahan dari guru pendamping tersebut. (*)

Pewarta : Hamida Soetadji
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.