TIMES JATIM, SURABAYA – Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof. Dr. Muhammad Madyan, SE., M.Si., M.Fin, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kerusakan fasilitas umum yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia pasca kerusuhan sejak 25 Agustus 2025.
Begitu pula melihat jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa saat unjuk rasa, hal ini diungkapkan Rektor Unair, kepada wartawan di halaman gedung manajemen kampus C Unair, Rabu (3/9/2025).
Unair mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh khususnya dalam penegakan hukum yang transparan yang adil.
“Unair mendorong evaluasi menyeluruh khususnya dalam penegakan hukum transparan yang adil terutama terhadap pelaku kekerasan yang menimbulkan korban jiwa,” ungkapnya.
Prof. Madyan menilai jika kondisi ini merupakan cerminan gejolak sosial-politik. Negara wajib hadir untuk menjamin ketentraman, keamanan, dan keselamatan masyarakat, tanpa mengabaikan nilai demokrasi.
“Kami mendorong pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh. Khususnya dalam penegakan hukum yang transparan dan adil, terhadap pelaku kekerasan yang menelan korban jiwa. Pemulihan kondisi sosial, politik, dan ekonomi juga harus menjadi prioritas,” tutur Prof Madyan didampingi jajaran pengurus Rektorat.
Unair mengimbau pihak berwenang agar mendengarkan aspirasi masyarakat. Serta mengambil langkah strategis untuk menciptakan situasi yang kondusif. Dalam pernyataan resminya, Rektor mengajak masyarakat untuk menjaga ruang demokrasi.
“Dengan tetap menyuarakan kebenaran, menghargai kebebasan berpendapat, dan menghentikan segala bentuk kekerasan, termasuk perusakan fasilitas umum,” ujarnya.
Selain itu, Unair mengingatkan publik agar waspada terhadap potensi provokasi. Masyarakat diharapkan mengedepankan aksi damai, terorganisir, dan bermartabat dalam memperjuangkan keadilan.
“Unair mengajak mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, alumni, serta semua elemen bangsa, untuk peduli terhadap kondisi negeri ini dengan cara yang konstruktif. Mari bersama-sama menjaga diri, menjaga sesama, dan menjaga Indonesia,” tegasnya.
Peristiwa yang terjadi belakangan ini disebut sebagai cerminan manifestasi gejolak politik yang ada di Indonesia, sehingga Unair terpanggil untuk menyatakan sikap.
Civitas Akademika Unair mendorong negara menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat disamping itu Rektor juga menekan pentingnya demokrasi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Unair Dorong Pemerintah Melakukan Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Kekerasan
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |