TIMES JATIM, MALANG – Sejumlah komunitas lintas agama dan Gusdurian Kanjuruhan Malang, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI, pasca berlangsungnya Pemilu 2019.

Ajakan ini disampaikan melalui kegiatan Dekalarasi Brokohan di Pesantren Rakyat Al Amin, Sumberpucung, Minggu (28/4/2019). Deklarasi itu dihadiri sejumlah tokoh agama dan Rektor Unira Malang, Dr Hasan Abadi MAp.

Sejumlah tokoh agama yang hadir dalam kesempatan itu seperti Romo Budiono dari Katolik, Bunshu Anton dari Klenteng Eng An Kiong,  Yono dari Walubi, Pendeta Tatok dari Kristen dan Pendeta Wawuh dari GKJW.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Pengasuh Pondok Pesantren Rakyat Al Amin Sumberpucung, Kiai Abdullah Syam, presidium Gusdurian Jatim, Moh Iksan Padepokan Cinta Tanah air dan Mrs Charlotte peneliti tentang NU.

"Tujuan diadakan dekalrasi Brokohan ini adalah berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI pasca Pemilu 2019," ujar Inisiator Gusdurian Kanjuruhan Malang, Lilik Sugiarto.

Dia menjelaskan, hiruk pikuk Pesta Demokrasi Pemilu 2019 menyebabkan terjadinya berbagai dinamika yang mewarnai atmosfir Demokrasi di Indonesia. "NKRI hampir tercabik-cabik dengan berbagai cara dan upaya yang merusak kebhinekaan pasca Pemilu 2019," tegasnya.

Maka dari itu kata dia, perlu menjaga keutuhan NKRI dengan salah satu upayanya melalui kegiatan ini. "Harapannya melalui kegiatan ini, dapat bersama-sama menjaga suasana kondusivitas. Termasuk menjaga bangsa ini dari ancaman perpecahan," tegasnya.

Lanjut dia, tujuan utama lahirnya Gusdurian Kanjuruhan Malang ini untuk berkontribusi merawat kebinekaan, keadilan, budaya dan kemanusiaan dalam kemajemukan nusantara. (*)