TIMES JATIM, MALANG – Warga Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, mendapat suntikan semangat baru dalam mengembangkan potensi desanya. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Universitas Negeri Malang (UM) hadir memberikan pelatihan pengolahan produk lokal berbasis lemon dan rambak pisang untuk memperkuat sektor wisata desa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program tahun kedua skema Pemberdayaan Desa Binaan yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Tim PKM yang diketuai oleh Dr. Desti Nur Aini, S.S., M.Pd., beranggotakan Prof. Dr. Agung Winarno, M.M., Dr. Oktavia Sulistina, M.Pd., dan Dr. Fitria Earlike Anwar Sani, SST.Par., M.M., serta dibantu sejumlah mahasiswa, memberikan pelatihan intensif kepada pelaku UMKM lokal. Pelatihan ini berfokus pada pengolahan minuman berbasis lemon dan diversifikasi produk camilan rambak pisangm dua produk khas Sumberdem yang memiliki potensi besar mendukung sektor pariwisata lokal.
Selain pelatihan, kegiatan ini juga ditandai dengan penyerahan alat pemeras lemon kepada pengelola Kampung Lemon Sumberdem. Alat tersebut diharapkan mampu meningkatkan efisiensi produksi serta membuka peluang inovasi baru dalam pengolahan produk turunan lemon, seperti minuman sehat siap konsumsi dan sirup alami.
“Teknologi tepat guna untuk produk lemon dan pelatihan penguatannya merupakan aksi nyata pengabdian kami kepada masyarakat. Kami berharap alat ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pengelola Kampung Lemon dan BUMDes Sumberdem untuk meningkatkan produktivitas serta pendapatan masyarakat,” ujar Dr. Desti Nur Aini.
Kepala Desa Sumberdem, Purwati, S.E., menyampaikan apresiasi atas kontribusi tim PKM UM yang telah mendampingi masyarakat secara berkelanjutan.
“Alat pemeras lemon ini sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas produk UMKM binaan. Kami akan mengoptimalkan penggunaannya agar produk-produk lokal Sumberdem semakin dikenal dan mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.
Program pengabdian ini tak hanya berfokus pada peningkatan kualitas dan daya saing produk lokal, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi desa. Menurut Prof. Agung Winarno, penguatan sektor UMKM dan pengolahan hasil pertanian lokal menjadi langkah penting menuju kemandirian ekonomi masyarakat desa.
“Dengan penguatan sektor UMKM dan pengolahan hasil pertanian lokal, kami berharap Desa Sumberdem dapat tumbuh menjadi destinasi wisata berbasis komunitas yang tangguh secara ekonomi dan berkelanjutan,” tutur Agung.
Dari kegiatan ini, masyarakat berhasil menghasilkan berbagai inovasi, mulai dari minuman lemon dengan varian rasa natural dan rempah, desain kemasan dan tata ruang produksi, hingga strategi pemasaran dan penguatan kelembagaan pengelola. Program ini juga menjadi bagian dari implementasi SDGs poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dan SDGs poin 8 (Kerja Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). (*)
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |