TIMES JATIM, MALANG – Pemkot Malang mulai melakukan percepatan penguatan sumber daya manusia (SDM) pengurus Koperasi Merah Putih di tingkat kelurahan. Selama tiga hari ke depan, para pengurus akan mengikuti pelatihan intensif yang digelar Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, dengan menghadirkan narasumber berkompeten.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, pelatihan ini merupakan langkah penting agar koperasi yang baru dibentuk tersebut dapat beroperasi sesuai ketentuan dan kebutuhan di masing-masing wilayah.
“Hari ini memang sudah ditunggu-tunggu oleh para pengurus koperasi Merah Putih yang selama ini masih belum tahu apa yang harus dilakukan. Alhamdulillah, melalui Diskopindag sudah dianggarkan pelatihan ini selama tiga hari dengan narasumber yang kompeten,” ujar Wahyu, Senin (13/10/2025).
Menurut Wahyu, setiap koperasi kelurahan memiliki karakteristik berbeda. Selain kegiatan simpan pinjam, koperasi juga bisa bergerak di bidang usaha lain seperti sembako dan distribusi LPG.
“Harapannya setelah tiga hari pelatihan, para pengurus bisa mengoperasionalkan koperasi sesuai ketentuan. Setiap kelurahan tentu punya potensi berbeda,” ungkapnya.
Dalam pelatihan ini, para peserta juga akan mendapatkan pembekalan teknis mengenai proses penyaluran dana, persyaratan, serta tahapan administrasi. Wahyu menegaskan, selain peningkatan SDM, kesiapan sarana dan prasarana juga menjadi perhatian.
“Platform anggaran maksimal yang disediakan sebesar Rp3 miliar per koperasi. Tapi kebutuhan tiap koperasi berbeda. Jadi, mereka harus tahu kemampuan dan jangan sampai mengambil maksimal tapi kesulitan mengembalikan,” jelasnya.
Wahyu menargetkan, setelah pelatihan ini, seluruh koperasi di kelurahan bisa segera beroperasi dan mandiri dalam waktu satu tahun.
“Sekarang sudah ada beberapa koperasi Merah Putih yang berjalan. Setelah pelatihan selesai, saya yakin mereka bisa bergerak cepat dan mandiri dalam setahun,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan dari pemerintah agar program ini berjalan efektif.
“Saya sepakat target satu tahun bisa mandiri, tapi pendampingan tidak boleh lepas. Persiapan harus matang, dan lurah sebagai penanggung jawab perlu sering berkoordinasi dengan Diskopindag untuk mencari solusi,” tutur Amithya.
Ia menilai, semangat gotong royong menjadi kunci keberhasilan Koperasi Merah Putih di tiap kelurahan.
“Program ini sangat baik untuk mendorong ekonomi masyarakat. Harapannya, muncul juga dukungan dan inisiatif dari warga agar koperasi bisa benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi di wilayahnya,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |