TIMES JATIM, BONDOWOSO – Meski tanpa sirkuit, Kabupaten Bondowoso dikenal memiliki banyak pembalap muda berbakat. Hal tersebut terbukti dari capaian mereka di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur, di mana atlet lokal berhasil menyumbang medali meski cabang balap motor masih berstatus eksebisi.
Potensi besar tanpa dukungan fasilitas ibarat mesin tanpa bahan bakar. Para pembalap muda Bondowoso terus berjuang di tengah keterbatasan, mengharumkan nama daerah dengan kemampuan yang dilatih di lintasan luar kota.
Ketua KONI Bondowoso, Adi Sutrisno menilai, IMI Bondowoso memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi cabang olahraga andalan daerah.
“IMI ini termasuk cabor prestasi yang potensial. Kami berencana memperjuangkan agar balap motor bisa masuk sebagai cabang resmi dalam Porprov X di Surabaya,” ujar Adi, Senin (13/10/2025).
Ia menilai, bila diakomodasi dengan baik, balap motor dapat menjadi penyumbang medali bagi Bondowoso di ajang tingkat provinsi.
Karena itu, ia berharap pemerintah daerah memberikan dukungan nyata, termasuk penyediaan sarana latihan yang memadai.
Menurutnya, pemerintah daerah sudah ada rencana membangun sport center. Ia berharap sirkuit juga masuk dalam rencana itu.
“Karena pembalap Bondowoso sudah sering diundang dan diakui di berbagai daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bondowoso, Hendra Widodo mengatakan bahwa keinginan untuk memiliki sirkuit telah disampaikan kepada Pemkab Bondowoso sejak 2023. Sayangnya, hingga kini belum ada tindak lanjut konkret.
“Kami sangat berharap Bondowoso punya sirkuit sendiri. Banyak anak-anak muda yang potensial, tapi mereka kesulitan berlatih karena harus ke luar kota,” ujarnya.
Menurut Hendra, saat ini terdapat belasan pembalap aktif di bawah binaan IMI Bondowoso, mulai dari usia 7 hingga 35 tahun.
Mereka rutin mengikuti berbagai kompetisi di luar daerah, bahkan kerap membawa pulang podium juara.Latihan rutin pun harus dilakukan ke luar kota. Mulai Surabaya, Blitar, hingga Malang.
“Kalau ada sirkuit sendiri, pembinaan bisa lebih fokus dan terarah,” kata Hendra. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |