TIMES JATIM, PACITAN – Tak ingin mengulang tragedi bencana banjir 2017 silam, tiga pilar di Kabupaten Pacitan bersinergi gotong-royong mengantisipasi momok menakutkan tersebut.
Pada Jumat (19/4/2024), Pemerintah Desa (Pemdes) Sukoharjo, Kecamatan Pacitan, bahu membahu dengan Operasi dan Pemeliharaan Wilayah 3 (OP3) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Wilayah Pacitan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pacitan.
Bersama, mereka bergotong royong membersihkan Sungai Jelok di Dam Sukoharjo. Tujuannya mulia, yakni menjaga kebersihan sungai dan mengantisipasi banjirbanjir.
"Sampah-sampah yang menyangkut di aliran sungai ini bisa kita bersihkan," kata Kepala Desa Sukoharjo, Sholikin.
Sebab, lanjut dia, sisa-sisa banjir 2017 masih menghantui. Sampah tertahan di aliran sungai, siap menjadi bom waktu banjir.
Kegigihan Pemdes Sukoharjo tak sendirian. OP3 BBWS Bengawan Solo Wilayah Pacitan dan Dinas PUPR Pacitan sigap membantu.
"Alhamdulillah, tujuan baik ini banyak mendapatkan dukungan dan sumbangan baik berupa pikiran dan tenaga, dan semua kegiatan berjalan lancar. Karena tujuan kami adalah untuk kepentingan bersama," ungkap Sholikin.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPR Pacitan, Yudo Tri Kuncoro, mengungkapkan antusiasmenya terhadap upaya mitigasi bencana banjir tersebut.
"Aliran air tentu akan lancar, dampak lain untuk mengaliri irigasi persawahan juga akan lancar. Tidak ada sampah di sungai tentunya juga akan menambah kebersihan, keamanan, dan kenyamanan. Harapan kami, kegiatan ini bisa diikuti di wilayah lain," jelasnya.
Gotong royong tiga pilar ini menjadi inspirasi. Kebersihan sungai, kelancaran irigasi, dan keamanan tercipta. Semangat ini patut dicontoh, agar Kabupaten Pacitan bebas dari bayang-bayang banjir. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Antisipasi Banjir di Kabupaten Pacitan, Tiga Pilar Bersinergi dengan Gotong Royong
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |