https://jatim.times.co.id/
Berita

Seminar AMA Malang: AI Jangan Dianggap Kompetitor tapi Partner

Kamis, 15 Agustus 2024 - 18:46
Seminar AMA Malang: AI Jangan Dianggap Kompetitor tapi Partner Pembicara Agus Salim saat menyampaikan presentasi tentang apa dan bagai AI seharusnya diperlakukan. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Meskipun AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan itu menggantikan banyak peran, namun jangan dianggap sebagai ancaman, tapi itu adalah partner.

GM IT Commercial KLY, Agus Salim mengupas soal itu di hadapan 30-an orang peserta seminar yang digelar AMA Malang di ruangan Bangsal Merah Boepati, Hotel Tugu, Malang, Rabu (14/8/2024) malam.

Nuansa Bangsal Merah Boepati di Hotel Tugu Malang, memang  romantis. Karena bangsal itu memang didesain untuk tempat jamuan para tamu hotel yang menyukai seni, keindahan dan kecantikan.

Ruangan ini menceritakan sebagian sejarah Jawa Timur antara pertengahan abad ke-18 dan akhir abad ke-20.

Ini kali pertama AMA Malang kepengurusan saat ini melaksanakan seminar di ruangan yang sarat dengan pernak pernik sejarah itu.

Sekitar 30-an peserta yang hadir dalam seminar itu, sudah memenuhi ruangan. Tapi pelaksanaan seminar itu sendiri berlangsung sangat enak, santai dan sangat dekat interaksi antara pembicara dengan audiens.

Pembicara Agus Salim menegaskan bahwa AI itu hanyalah sebuah tools yang power full. "Karena ia adalah tools, maka mindset kita harus selalu positif. Karena itu jangan anggap dia adalah kompetitor kita, tetapi dia adalah partner kita," tegas Agus.

Seminar-AMA-Malang-2.jpgSuasana Bangsal Merah Boepati di Hotel Tugu Malang yang romantis menambah gayeng acara seminar tadi malam. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)

Kalau kita tahu bahwa AI itu hanyalah tools dan kita anggap dia sebagai partner kita, maka kita akan semakin produktif.

Agus mengatakan, AI sebenarnya bukan barang baru, dan sudah ada sejak beberapa dekade yang lalu. "Hanya saja bentuknya sangat parcial sekali," katanya.

Ia menganalogikan, bahwa AI itu "Einstein in your pocket". Einstein adalah representasi dari orang yang sangat pinter di muka bumi ini dalam sejarah manusia.

"Kenapa kok di kantong?. Kita tahu bahwa sekarang ini hampir semua orang memegang hp, smartphone dan lain-lain yang dalam hal-hal tertentu specifikasinya seperti ram, prosesor dan lainnya lebih tinggi dari laptop atau komputer PC," ujar Agus.

Maka lanjut dia, kalau sistem itu, yaitu Ai ada ditaruh di dalam hp, maka perumpamaan itu adalah Einstein ada di kantong.

Ai yang diumpamakan itu, kata Agus sebenarnya adalah sistem atau platform atau teknologi yang punya akses secara instan semua pengetahuan yang sudah dicapai manusia selama manusia itu hidup.

Karena itu Ai bisa berperan seorang ahli. Ahli apa saja. "Bisa berperan sebagai seorang komedian, medical advisor, lawyerz coats dan sebagainya. Karena di belakang, ia memiliki informasi tentang apa yang dibutuhkan terkait rule-rule itu tadi," tandas Agus.

Sehingga, kata dia, Ai bisa berinteraksi dengan manusia. "Tapi jangan salah, meskipun Ai bisa berinteraksi dengan kita, layaknya manusia, namun ia punya potensi bikin salah," ujarnya.

Ai kata Agus tidak selalu benar. "Ai betul pinter tapi kadang dia bisa goblok bener," tandasnya.

Sampai dimana batasannya kepinteran Ai itu?, "Itu tergantung dari imaginasi kita sendiri. Ai ini mau dibawa kemana atau mau dipakai untuk apa," ujar Agus lagi.

Karena, kata dia, ini hanyalah sebuah tools. "Sekali lagi ia hanyalah sebuah tools," tegasnya.

Agus lantas mencontohkan, kalau chef Juna misalnya, hanya ngonceki bawang merah saja atau nggulek sambal saja, ya tidak akan kelihatan hebatnya.

Maka, lanjut Agus, kita harus memaksimalkan peran AI untuk membantu pekerjaan kita, agar kita bisa lebih produktif.

Bagaimana agar kita bisa memaksimalkan dalam penggunaan AI, maka yang kita pakai adalah prompt engineering. Karena prompt engineering ini teknik dibalik semua ini, yang bertujuan untuk memberikan instruksi yang jelas kepada sistem AI agar bisa melakukan tugasnya secara lebih efektif.

Bisa dibilang prompt engineering merupakan faktor yang menentukan kualitas respons AI. "Karena prompt engineering ini adalah cara kita bertanya kepada AI untuk membentuk jawabannya," katanya.

"Kalau sudah tahu bahwa prompt engineering adalah tindakan yang utama, maka latihlah setiap hari. Pakai lah. Kalau sering kita pakai, maka kita akan tahu, tips-tipsnya yang disampaikan AI seperti apa," tandas Agus.

Untuk kesekian kalinya, Agus menegaskan bahwa AI hanyalah sebuah tools. Peran manusia masih sangat menentukan, sehingga ia jangan dianggap sebagai kompetitor manusia tetapi jadikan dia sebagai partner. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.