TIMES JATIM, CILACAP – Proses pencarian korban bencana longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, memasuki hari ketiga.
Hingga Sabtu (15/11/2025) pukul 14.00 WIB, tim gabungan menemukan enam korban dalam kondisi meninggal dunia. Sementara itu, 14 warga lainnya masih belum ditemukan.
Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, menyatakan bahwa operasi pencarian masih menjadi prioritas utama. Penyisiran difokuskan di dua titik, yakni Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut. Setiap pagi, tim bergerak mulai pukul 07.00 WIB setelah briefing gabungan. Tim gabungan juga mengerahkan alat berat.
“Fokus kami tetap pada pencarian korban. Hari ini enam korban berhasil ditemukan,” kata Bergas.
Ia menambahkan, seluruh korban yang ditemukan telah menjalani proses identifikasi. Sementara itu, kebutuhan logistik bagi warga terdampak dipastikan terpenuhi, termasuk di dua titik pengungsian.
Banyak warga memilih tetap tinggal sementara di rumah kerabat atau tetangga karena masih khawatir kembali ke rumah masing-masing.

Menurut Bergas, jumlah pengungsi cenderung berubah-ubah karena beberapa warga hanya menginap pada malam hari, sementara di siang hari mereka kembali beraktivitas.
“Logistik aman. Bantuan dari Dinas Sosial Jawa Tengah juga sudah didistribusikan,” ujarnya.
Bergas mengimbau warga di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat curah hujan masih tinggi dan potensi bencana susulan tetap ada.
Gubernur Luthfi Minta Warga Jateng Tetap Waspada
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turut meminta masyarakat di seluruh wilayah Jateng untuk siaga menghadapi potensi bencana, khususnya di daerah pegunungan dan kawasan rawan longsor.
“Warga di daerah rawan harus meningkatkan kewaspadaan,” tegasnya.
Terkait longsor di Cibeunying, Luthfi menyebut prioritas saat ini adalah menemukan warga yang masih hilang. Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI-Polri, relawan, serta berbagai instansi terus menyisir area terdampak.

“Operasi ini terus berjalan. Semua alat berat telah diterjunkan. Kita berdoa agar korban yang belum ditemukan dalam kondisi selamat,” ujarnya.
Selain pencarian, bantuan logistik juga terus dikirim, disertai pendirian dapur umum. Tim di lapangan mulai mempersiapkan langkah pemulihan pascabencana.
Dampak Longsor dan Upaya Penanganan
Longsor yang terjadi pada Kamis malam (13/11/2025) di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut menimpa permukiman warga dan menelan korban jiwa. Total 46 orang dari 17 kepala keluarga terdampak musibah ini.
Sebanyak delapan rumah dilaporkan rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan 16 rumah lainnya terancam. Area terdampak diperkirakan mencapai 6,5 hektare.
Proses pencarian melibatkan berbagai unsur, antara lain BPBD Jawa Tengah, BPBD Kabupaten Cilacap, Dinsos Provinsi Jateng, Basarnas Cilacap, TNI/Polri, Dinas Kesehatan, dan relawan tanggap bencana. (*)
| Pewarta | : Bambang H Irwanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |