TIMES JATIM, JOMBANG – Momentum peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur diramaikan oleh drama kolosal 'Bandung Lautan Api' yang dibawakan para siswa SDN Pandanwangi, Sabtu (25/11/2023) malam.
Dalam pantauan di lokasi SDN Pandanwangi, 255 siswa dari kelas 1-6 dan relawan Rumah Merdeka Jombang mampu menghipnotis para penonton yang hadir langsung menyaksikan drama kolosal tersebut.
Mereka memukau para penonton dengan pertunjukan drama 'Bandung Lautan Api', menghidupkan kembali kisah perjuangan para pejuang melawan penjajah dengan penuh semangat dan kegigihan.
Akting yang diperagakan para pemeran berhasil menunjukkan esensi dan perjuangan pahlawan yang terlibat dalam peristiwa sejarah 'Bandung Lautan Api'.
Alfan Tomim selaku sutradara drama kolosal, mengaku sangat bangga kepada para anak-anak yang sangat antusias meramaikan ‘Pesta Rakyat Pandanwangi’ dengan tema ‘Kado Untuk Guruku Pahlawanku’ ini.
“Para siswa telah menghadirkan pertunjukan yang mengharukan dan memukau. Mereka tidak hanya menghidupkan kembali sejarah, tetapi juga mengajarkan semangat kebangsaan dan keberanian kepada generasi muda,” ujarnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (26/11/2023).
Drama kolosal ini berhasil menarik perhatian banyak penonton, termasuk guru, orang tua, serta tokoh masyarakat setempat. Para penonton terbawa dalam alur cerita yang dipenuhi adegan-adegan yang memperlihatkan semangat kepahlawanan dan pengorbanan dalam mempertahankan kehormatan bangsa.
Sementara itu, Nanik Damayanti Kepala SDN Pandanwangi mengungkapkan bahwa pertunjukan drama sejarah ini sungguh luar biasa.
"Anak-anak kami berhasil menyampaikan pesan sejarah dengan sangat baik, memberikan rasa bangga akan perjuangan para pahlawan. Bangsa kita mempunyai sejarah panjang, kemerdekaan bangsa ini bukan hadiah. Jadi generasi muda harus tahu dan paham akan perjuangan bangsa Indonesia,” jelasnya.
Drama kolosal 'Bandung Lautan Api' yang dibawakan oleh para siswa di Hari Guru Nasional ini memberikan inspirasi dan pesan moral yang mendalam bagi penonton.
“Melalui seni pertunjukan anak anak juga belajar sejarah melalui seni peran, memberi ruang kemerdekaan anak-anak berekspresi serta belajar tanggung jawab atas peran dan tugas masing masing,” terangnya. (*)
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Ronny Wicaksono |