TIMES JATIM, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim mendorong agar perempuan pelaku usaha kecil semakin berdaya melalui bantuan Kewirausahaan Inklusif dan Produktif Perempuan Tangguh Mandiri Jawa Timur (KIP Putri Jawara).

Bantuan ini menyasar 15 kabupaten dan kota di Jatim. Salah satunya di Kota Surabaya, ada 140 orang penerima. Meliputi Wilayah Kali Rungkut, Gunung Anyar, Penjaringan Sari, Medokan Ayu dan Kedung Baruk serta beberapa kecamatan lain.

Untuk Kecamatan Kali Rungkut, penyerahan bantuan dilakukan oleh Anggota Komisi E DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso bersama Dinsos Jatim pada Rabu (4/6/2025).

Cahyo berharap KIP Putri Jawara mampu meningkatkan derajat finansial para penerima manfaat. 

Masing-masing dari ibu pelaku usaha mendapatkan bantuan senilai Rp3 juta untuk mengembangkan usaha melalui cash transfer bekerjasama dengan Bank Jatim tanpa biaya administrasi.

Anggota Komisi E DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso saat menghadiri penyerahan bantuan KIP Putri Jawara di Kecamatan Kali Rungkut Surabaya, Rabu (4/6/2025). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Program Putri Jawara merupakan program strategis dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk meningkatkan keadilan ekonomi dan memajukan kesejahteraan bagi masyarakat," ungkap Cahyo. 

Program Putri Jawara sendiri merupakan program intervensi yang menyasar perempuan dengan kategori memiliki embrio usaha ekonomi produktif juga perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga, perempuan kepala keluarga sekaligus tulang punggung keluarga, perempuan pengampu disabilitas dan lansia serta perempuan yang memiliki anak stunting.

"Program Putri Jawara telah masuk dalam RPJMD lima tahun ke depan," imbuh Cahyo yang merupakan Anggota Badan Anggaran DPRD Jatim sekaligus Anggota Pansus RPJMD ini.

Ia menambahkan, bahwa para penerima bantuan akan mendapatkan pendampingan selama enam bulan ke depan sehingga diharapkan berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan mereka.

Dia optimis program peningkatan ekonomi khususnya bagi perempuan ini akan terus berjalan di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah.

"Ini perlu kita apresiasi dan kami sangat mendukung agar program ini terus berjalan, agar UMKM kita bisa naik kelas dan bisa memiliki daya saing yang berbeda daripada UMKM yang ada di luar Provinsi Jawa Timur," kata Cahyo.

Ia juga memuji berbagai terobosan dari Pemprov Jatim yang dikoordinir oleh Dinsos Jatim. Dimana seluruh sektor usia mendapat perhatian dalam upaya peningkatan kesejahteraan. 

"Akan kami dukung terus karena selain mengurangi ketimpangan ekonomi, juga meningkatkan emansipasi wanita. Ini adalah bentuk kepedulian beliau terhadap kaum perempuan agar bisa mandiri, bisa berdaya saing tinggi dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.

Para perempuan penerima bantuan KIP Putri Jawara di Wilayah Kecamatan Kali Rungkut Surabaya, Rabu (4/6/2025). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Pekerja Sosial Ahli Madya Dinsos Jatim, Wiwik Wuryani menuturkan, para penerima di Kecamatan Kali Rungkut telah melewati proses rangkaian seleksi mulai dari tingkat kelurahan. Seleksi ini terbilang ketat hingga proses pendampingan. Untuk pendamping, ada dukungan anggaran per bulan Rp500.000. 

"Pemprov Jatim tidak hanya memberikan bantuan pemberdayaan saja, tetapi juga memberikan pendampingan sampai penerima manfaat dapat menunjukkan peningkatan signifikan pada kesejahteraan keluarga," katanya.

Diah Indarti, warga Kelurahan Penjaringan Sari yang merupakan salah satu penerima manfaat mengaku sangat terbantu oleh Program Putri Jawara. Sehari-hari ia membuka usaha warung kopi di Semolowaru. 

"Alhamdulillah sangat membantu bagi kami masyarakat untuk usaha, baru kali ini kami dapat bantuan modal usaha," kata Diah Indarti yang sudah membuka warung selama sepuluh tahun ini.

Diah akan menggunakan sebagai tambahan modal usaha. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut.

"Semoga nanti ke depannya ada bantuan-bantuan lagi untuk tambahan usaha agar lebih maju lagi," ujarnya. (*)