TIMES JATIM, JOMBANG – Kecintaan dan jiwa nasionalisme terhadap bangsa dan negara Indonesia dari sosok almarhum Hj Lily Khodijah Wahid (Lily Wahid) adik kandung dari Gus Dur sangat luar biasa.
Salah satunya diungkapkan oleh Ketua Dewan Pers M Nuh. Ia mengatakan jika bertemu dengan almarhum Lily Wahid, beliau selalu menanyakan nasib bangsa dan negara.
"Jadi saya kenal Bu Lily itu saat bersama-sama dengan Gus Sholah. Kira-kira 10 tahun yang lalu. Kita juga sering berkomunikasi, kalau berkomunikasi beliau selalu membahas Nasib bangsa dan negara," katanya kepada awak media, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, sosok Lily Wahid seorang yang memiliki kecintaan yang luar biasa tentang nasib bangsa. "Kalau ketemu salalu bilang 'Yo opo nasib bangsa iki' (Bagaimana nasib bangsa ini). Dibidang A, B, dan seterusnya," jelasnya.
Maka kepergian sosok Lily Wahid merupakan duka bagi kita semua. Ia pun sangat merasa kehilangan betul. Kehilangan seorang ibu yang gigih dan pemberani.
Selain itu, Sosok Lily Wahid juga terkenal sebagai seorang perempuan yang kritis dan berani mengkritiki pemerintahan. Menurut M Nuh sosok itu jarang ditemui olehnya.
"Suatu yang wajar saja, kalau tidak ada yang ngeritik siapa yang mengeritisi. Yang penting tanpa tujuan yang negatif. Tujuannya ingin memperbaiki negara. Beliau itu sifatnya seperti itu. Bukan untuk menjatuhkan," paparnya.
M Nuh menerangkan bahwa saat ini negara sekarang itu defisit orang yang menyampaikan kritik dengan santun. Dan secara jujur. Tidak ada agenda yang aneh- aneh.
"Kehilangan Bu Lily Wahid bagian dari menambah defisit orang-orang yang memiliki ketajaman berfikir," tandasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: M Nuh: Kehilangan Lily Wahid Menambah Defisit Orang yang Memiliki Ketajaman Berfikir
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Deasy Mayasari |