TIMES JATIM, KEDIRI – Uang Rp5 ribu jika dibelikan jajanan pentol, hanya akan mendapat 1 bungkus kecil. Padahal dengan uang Rp5 ribu, sudah bisa didapat 1 porsi bakso lengkap yang tidak hanya lebih mengenyangkan tapi juga nikmat.
Hal itu yang mendorong Pradityo untuk membuka Bakso Cak Mad. Bertempat di pintu perumahan Permata Hijau, Kota Kediri, Bakso Cak Mad tidak hanya harganya yang terjangkau, rasanya tidak kalah dengan dengan bakso-bakso lain dengan harga yang lebih mahal.
Bakso Cak Mad saat ini baru menyediakan dua menu bakso yakni bakso urat dan bakso biasa. Dagingnya yang lembut dan juga kuah kaldu yang gurih menjadi ciri khas Bakso Cak Mad.
Bakso Cak Mad, punya ciri khas nikmat di kaldunya (foto:yobby/Times Indonesia)
"Kaldunya dari sumsum sapi asli yang direbus lebih lama. Jadi pasti dijamin enak dan gurih. Kita juga memakai bahan-bahan yang alami, tanpa formalin,"tukas Pradityo, Senin (20/2/2023).
Buka mulai pukul 8 pagi hingga 8 malam, Pradityo mengungkapkan Bakso Cak Mad adalah pilihan utama ketika dirinya ingin membuka usaha kuliner.
Pradityo mengatakan dirinya terinspirasi dari salah satu gerai bakso di Surabaya yang sudah banyak dikenal dan memiliki banyak gerai, termasuk di bandara.
Nama Bakso Cak Mad sendiri diambil dari nama seorang teman yang juga budayawan. "Bakso awalnya itu makanan ringan, tapi sekarang sudah jadi favorit banyak orang," tambahnya lagi.
Bakso Cak Mad, punya ciri khas nikmat di kaldunya. (foto:yobby/Times Indonesia)
Meski masih tergolong baru, Bakso Cak Mad sendiri sudah banyak dikenal. Setiap hari setidaknya 50-70 mangkok bisa terjual. Selain itu letaknya yang strategis karena dekat rumah sakit, jadi salah satu keunggulan Bakso Cak Mad.
"Alhamdulillah banyak yang suka dan kembali. Harganya terjangkau, jadi banyak orang tua yang membungkuskan untuk anaknya," ungkap Pradityo lagi.
Selain itu Bakso Cak Mad juga melayani pesanan, seperti untuk acara pengajian. Mereka yang sudah mencicipi Bakso Cak Mad, menurut Pradityo, sempat kaget.
Pasalnya meski harganya Rp 5 ribu namun rasa yang disuguhkan adalah bakso dengan rasa yang berkarakter. Bukan sekedar pentol atau cilok yang diberi kuah."Kalau untuk pengajian ibu-ibu biasanya bisa sampai 100 mangkok," tuturnya. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |