TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Pergerakan literasi yang digagas oleh Komunitas Panggung Kewarasan kini mendapat perhatian publik. Setelah sukses menggelar lapak baca dan diskusi terbuka di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan pekan lalu, komunitas ini mendapatkan dukungan nyata dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah atau Perpusda Kabupaten Probolinggo, Jatim.

Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Probolinggo, Abdul Ghafur, melalui Hesthiyono Suko Adhi, Plt. Kepala Bidang Pengembangan Budaya Baca dan Pelestarian Pustaka, dalam pertemuan hangat di Hutan Kota Kraksaan (HUTAKA), bersama Ilham, salah satu inisiator Panggung Kewarasan, Rabu (30/4/25).

Dalam kesempatan itu, Hesthiyono menyatakan komitmen Perpusda untuk menyumbangkan sekitar 200 hingga 300 buku guna memperkuat lapak baca komunitas tersebut. Buku-buku itu nantinya akan tersedia secara gratis dan dapat langsung dibaca oleh masyarakat dalam setiap kegiatan lapangan yang digelar oleh Panggung Kewarasan.

“Kami bekerja sama dengan teman-teman Panggung Kewarasan untuk menggalakkan dan mempromosikan aktivitas literasi kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, di tengah derasnya arus digital dan ketergantungan pada gawai, terutama di kalangan generasi muda, buku tetap memiliki peran penting sebagai sumber ilmu pengetahuan dan pembentuk karakter.

“Karena dengan buku, kita bisa mengetahui banyak hal. Banyak pengetahuan yang bisa kita dapatkan dari buku,” lanjutnya.

Tak hanya memberikan bantuan buku, Perpusda juga membuka diri bagi siapa saja yang ingin bergerak di bidang literasi.

“Kami sangat terbuka. Kami berharap akan semakin banyak teman-teman yang dengan tulus bergerak membantu masyarakat dalam menyediakan akses informasi, salah satunya lewat buku,” ungkap Hesthiyono.

Ia mengapresiasi semangat anak-anak muda Kabupaten Probolinggo yang dengan sumber daya terbatas tetap berkomitmen membuka akses informasi dan membangun kembali tradisi membaca yang mulai pudar.

“Generasi muda saat ini cenderung makin jauh dari buku. Padahal, buku tetap menjadi alat penting dalam membentuk pengetahuan dan karakter. Karena itu, kami mendukung penuh ruang-ruang literasi seperti ini,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Hesthiyono menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun budaya literasi.

“Literasi adalah kekuatan, tapi kami tidak bisa berjalan sendiri. Harapannya, ke depan akan semakin banyak stakeholder yang bisa berkolaborasi untuk membangun literasi masyarakat Kabupaten Probolinggo menjadi lebih baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Ilham, mewakili Komunitas Literasi Panggung Kewarasan, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan yang diberikan.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas respons positif dari Perpusda. Ini menjadi penyemangat bagi kami. Harapan kami, apa yang menjadi niat dan cita-cita kami bisa benar-benar terwujud, yakni menyadarkan masyarakat akan pentingnya literasi dan budaya membaca yang mulai memudar. Ini sangat penting untuk membangun masyarakat Kabupaten Probolinggo yang lebih sadar informasi, kritis, dan berdaya,” ungkapnya penuh harap. (ad)