TIMES JATIM, BONDOWOSO – Warga Desa Taman, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, resah karena jalan desa mereka terus mengalami kerusakan meski sudah beberapa kali diperbaiki.
Penyebabnya, jalur tersebut setiap hari dilalui truk bermuatan besar yang diduga melebihi kapasitas jalan.
Kepala Desa Taman, Adi Son Haji mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menerima sejumlah aduan dari warga.
Mereka menilai lalu lintas kendaraan berat, terutama truk dengan muatan lebih dari 25 ton, menjadi penyebab utama cepat rusaknya jalan yang seharusnya hanya mampu menahan beban maksimal 8 ton.
“Sudah beberapa warga datang ke saya mengeluh. Hampir setiap hari truk-truk besar lewat sini, padahal kapasitas jalan hanya delapan ton. Mereka berharap pemerintah turun tangan sebelum jalan kembali hancur,” ujarnya.
Adi menduga, truk-truk bermuatan berat tersebut berasal dari aktivitas pabrik beras di Desa Tegal Mijin, yang jaraknya tidak jauh dari wilayahnya.
Ia menilai kendaraan dengan bobot berlebih itu seharusnya tidak melintas di jalan desa yang tidak dirancang untuk menahan beban sebesar itu.
“Kalau ditimbang pasti lebih dari delapan ton. Kami tidak melarang usaha berjalan, tapi harus ada kesadaran untuk memperhatikan kapasitas jalan. Kalau terus dibiarkan, jalan ini akan rusak lagi, dan warga yang paling dirugikan,” tegasnya, Kamis (9/10/2025).
Pemerintah desa berencana berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan instansi terkait untuk mencari solusi, termasuk pembatasan tonase dan pengaturan jalur kendaraan berat.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BSBK) Bondowoso, Ansori membenarkan, bahwa jalan di Desa Taman masuk dalam kategori jalan kabupaten kelas II dengan batas maksimal tonase 8 ton.
“Itu jalan kolektor kelas II, batas maksimumnya delapan ton. Kalau dilewati truk ODOL, tentu cepat rusak,” jelasnya.
Ansori juga menegaskan bahwa Bupati Bondowoso, Abd Hamid Wahid, telah berulang kali mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha dalam menjaga infrastruktur jalan.
“Jalan kabupaten hanya dirancang untuk beban delapan ton. Begitu dilanggar, pasti cepat rusak,” ujarnya saat mendampingi Bupati meninjau perbaikan jalan di Desa Tangsil Kulon beberapa waktu lalu. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Imadudin Muhammad |