TIMES JATIM, SITUBONDO – Masih ingat dengan dugaan pupuk Phonska palsu di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, yang videonya viral pada Juni lalu? Pupuk bersubsidi tersebut berubah menjadi material bangunan usai disiram air.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan atau DPKP Kabupaten Situbondo, mengirimkan sampel pupuk terebut ke Laboratorium Departemen Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.
Sampel pupuk Phonska yang diduga palsu itu, juga dikirim ke Laboratorium Tanah Balai Penerapan Standar Instrumen Penelitian Jawa Timur untuk diuji. Dan kini, setelah dua bulan berselang, hasil uji laboratorium tersebut keluar.
Benarkan pupuk Phonska tersebut palsu berdasarkan hasil uji laboratorium?
Hasil uji kandungan dari Laboratorium Departemen Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang menghasilkan temuan, sample pupuk mengandung nitrogen (N) 10,26 persen, Fosfat (P2O5) 11,22 persen dan Kalium (K) 7,76 persen.
Sedangkan uji kandungan dari Laboratorium Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Jawa Timur, diperoleh hasil sebagai berikut:
Kandungan unsur N : 11,41 persen, unsur P ; 14,69 persen, dan unsur K : 7,30 persen.
“Pupuk subsidi jenis NPK Phonska yang diduga palsu beredar di salah satu petani di (Kecamatan, Red) Bungatan pada Juli lalu, dapat kami simpulkan dan sampaikan bukan pupuk Palsu. Tapi pupuk asli sesuai data Hasil lab tersebut,” kata Kabid Penyuluhan DPKP Situbondo, Mohammad Zaini, kepada TIMES Indonesia, Sabtu (12/8/2023).
Zaini menambahkan, kendati kandungan unsur tidak sesuai dengan majemuk lengkap dari PT Pupuk Petrokimia Gresik, namun masih dalam batas ambang toleran.
“Kadar kandungan dalam pupuk bisa berkurang karena faktor lama penyimpanan dan pupuk sudah terbuka. Sehingga, unsur kandungan bisa menguap atau berkurang. Kebetulan pada pupuk NPK Phonska tersebut masuk batas akhir masa edar pada Juli 2023,” jelas Zaini.
Dengan dua buah hasil uji lab itu, dia menegaskan kembali bahwa sampel pupuk yang pernah menghebohkan warga Situbondo itu adalah pupuk asli dan bukan pupuk palsu.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan cara penyimpanan pupuk jika belum hendak dipakai.
“Kami imbau masyarakat untuk memperhatikan cara penyimpanan pupuk dan silahkan berkomunikasi dengan kami, atau penyuluh di daerah masing-masing andaikata ada kejadian serupa atau berkaitan dengan pupuk,” katanya.
Sebagai informasi, mengutip majemuk lengkap PT Pupuk Petrokimia Gresik selaku produsen pupuk NPK Phonska, dalam satu kemasan 50 kilogram NPK Phonska mengandung unsur sebagai berikut:
N (Nitrogen) 15 persen, P2O5 (Fosfat) : 10 persen, K (Kalium) : 12 persen, S (Sulfur) : 10 persen dan spesifikasi bentuk granul, larut dalam air dan berwarna pink/merah muda.
Diberitakan sebelumnya, video berisi pupuk Phonska yang diduga palsu viral di Situbondo. Video menunjukkan, pupuk bersubsidi tersebut berubah menjadi material bangunan usai disiram dengan air.
Video dugaan pupuk Phonska palsu tersebut, mengagetkan warga di daerah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani tersebut. (*)
Pewarta | : Agus Miftahurrahman |
Editor | : Muhammad Iqbal |