TIMES JATIM, LUMAJANG – Pemkab Lumajang, Jawa Timur tak hanya memprioritaskan keselamatan warga, tetapi juga menyelamatkan aset ekonomi masyarakat, khususnya sektor peternakan, pasca-erupsi Gunung Semeru. Salah satu bentuk intervensi cepat yang dilakukan adalah dengan menyiapkan dan mendistribusikan bantuan pakan ternak darurat.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, Endra Novianto, menegaskan bahwa ternak merupakan bagian penting dari mata pencaharian warga di lereng Semeru.

"Ketika ternak warga selamat, ada harapan yang ikut bertahan. Pemberian pakan bukan hanya soal menjaga hewan tetap hidup, tetapi memastikan roda ekonomi keluarga tak ikut terhenti," ujar Endra di Lumajang, Jumat (21/11/2025).

Bantuan pakan ini bertujuan menjaga kondisi ratusan hewan ternak yang telah berhasil dievakuasi dari zona bahaya. Tim lapangan telah memindahkan 161 ekor kambing dan domba dari dua lokasi terdampak, yaitu Dusun Curahkobokan di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan eks Dusun Kajarkuning yang kini masuk dalam administrasi Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Kerugian Sektor Peternakan

Hingga Kamis (20/11) sore, data sementara mencatat 4 ekor sapi dan 139 ekor kambing/domba mati, sebagian besar di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, yang terkena dampak abu vulkanik dan awan panas.

Selain bantuan pakan, Pemkab Lumajang juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan hewan intensif, penguatan kandang darurat, dan pendataan menyeluruh untuk memetakan kebutuhan lanjutan. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi reformasi ketahanan pangan dalam masa tanggap darurat. (*)