TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Bawaslu Kota Probolinggo, Jawa Timur, menyita 30 amplop berstiker pasangan calon dalam Pilkada 2024. Setiap amplop berisi uang Rp 100 ribu. Amplop disita sebagai barang bukti.
Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu Kota Probolinggo Johan Dwi Angga, usai rapat gabungan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) di Mapolres Probolinggo, Senin (25/11/2024) siang.
"Per amplop berisi uang Rp 100 ribu dengan stiker paslon nomer urut 3. Kami juga telah memeriksa 6 saksi," sebut Johan.
Pasangan calon nomor urut 3 dalam Pilkada Kota Probolinggo adalah dr Aminuddin-Ina Buchori. Pasangan ini diusung koalisi Partai Gerindra, Nasdem, Demokrat, PAN, PSI, Perindo, PBB, Hanura, Gelora, PKN dan Partai Ummat.
Keberadaan 30 amplop itu terungkap setelah dua remaja tepergok warga Kelurahan/Kecamatan Wonoasih, kota setempat, saat sedang membagikan uang berstriker paslon pada Minggu (24/11/2024) malam.
Saat tepergok sekitar pukul 20.00 WIB, dua remaja tersebut menggunakan baju paslon nomor urut 4, yakni Habib Hadi Zainal Abidin-Zainal Arifin.
Oleh warga, kedua remaja itu dibawa ke Kantor Panwascam Wonoasih. Namun, lantaran dianggap berbelit, keduanya dibawa ke Mapolres Probolinggo Kota untuk dimintai keterangan. Termasuk satu orang dipanggil untuk memberikan keterangan.
Atas kasus tersebut, Bawasu Kota Probolinggo menggelar rapat gabungan dengan Gakkumdu di Polres Probolinggo Kota pada Senin (25/11/2024) siang. Rapat berlangsung tertutup.
Usai rapat, Johan Dwi Angga menyebut, dalam kasus ini pihaknya menyita 30 amplop. Masing-masing berisi uang Rp 100 ribu. "Belum bisa kami pastikan karena saat ini masih dalam tahap penyelidikan ya," kata perihal hasil rapat.
Habib Hadi dan dr. Aminuddin Saling Sanggah
Secara terpisah, Habib Hadi Zainal Abidin menegaskan, kasus tersebut merugiakan paslon nomor urut 4. Oleh karenanya ia meminta agar Gakkumdu ataupun Bawaslu segera ambil tindakan.
Apalagi, dua remaja penyebar money politics itu mengelabuhi masyarakat dengan mengenakan kaos Handal Bersinar, yang menjadi jargon dirinya bersama Zainal Arifin sebagai pasangan calon.
"Bahkan informasi yang saya terima juga, ada yang menyebarkan dengan menggunakan jaket ojol (ojek online). Jadi masyarakat berhati-hati ya," kata Habib Hadi Zainal Abidin.
Ia memastikan dua pemuda itu bukan termasuk tim pemenangannya. Dan menurutnya, dua pemuda tersebut bagian dari korban. "Saya sudah bertanya pada dua pemuda, katanya disuruh seseorang yang bukan termasuk tim kami. Ini harus diusut tuntas sesuai aturan yang ada," ucapnya.
Sementara itu, dr Aminuddin paslon nomor urut 03, juga menyangkal dua pemuda itu diarahkan oleh dirinya atau timnya.
"Itu aneh ya. Dua pemuda itu pakai baju Handal, tapi bagi-bagi stiker kami. Saya pastikan tidak ada instruksi dari kami," tegas Aminudin.
Saat ditanya, apakah ada indikasi jebakan, dr Aminuddin menyampaikan akan menyerahkan pada Gakkumdu.
"Intinya yang jelas itu bukan arahan kami, dan biarlah masyarakat menilai. Kita hormati proses penyelidikan di Gakkumdu,” kata Amin pada sejumlah awak media.
Diketahui, Pilkada Kota Probolinggo 2024 diikuti empat pasangan calon atau paslon. Yaitu paslon nomor urut 1, Sri Setyo Pertiwi-Moch. Rahman Sawaludin; paslon nomor urut 2, Fernanda Zulkarnain-Abdullah Zabut.
Kemudian paslon nomor urut 3, dr. Aminuddin-Ina Dwi Lestari; dan paslon nomor urut 4, Habib Hadi Zainal Abidin-Zainal Arifin. Mereka berebut simpati 179.406 penduduk yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap, agar bisa terpilih sebagai pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo periode 2024-2029. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bawaslu Kota Probolinggo Sita 30 Amplop Berisi Uang dengan Stiker Paslon
Pewarta | : Rizky Putra Dinasti |
Editor | : Muhammad Iqbal |