TIMES JATIM, SURABAYA – Kebun Binatang Surabaya (KBS) tidak akan bisa lepas tanpa sosok drh. Liang Kaspe. Hidupnya menyatu dengan penghuni KBS, baik Binatang yang jinak maupun tergolong buas. Buku “Kenangan yang Terbakar” gambaran pengabdian selama bertugas di KBS.
Tidak diragukan lagi dedikasi alumni kedokteran hewan Universitas Airlangga ini merawat satu persatu satwa di KBS. Memastikan tidak sakit maupun luka yang diderita seekor Gajah, Badak, Harimau maupun hewan lainnya.
Liang mengerti betul perasaan para satwa ini, dengan sabar Liang mendekati kandang jika sedang bertugas menemukan salah satu diantaranya terlihat sakit atau aneh. Pendekatannya luar biasa, sehingga dengan cepat ia mengetahui jika hewan tersebut sakit atau mengalami luka.
“Pertama kali masuk di KBS saya manut saja dengan senior. Disuruh ke sana kemari saya ikut, dalam hati saya ingin belajar mengenal satwa," ujarnya drh. Liane Kaspe.
Tubuhnya yang mungil tidak mengahalanginya bergerak cepat menuju kandang jika ada masalah dengan satwa. Liang sendiri mempunyai peliharaan anjing sebanyak 10. Ketika rumahnya terbakar tubuhnya mengalami korban luka bakar. Kebakaran hebat memporak porandakan seisi rumah dan hewan peliharannya.
“Menunggu hasil pemeriksaan aku makin gelisah memikirkan anjing-anjingku. Hari sudah berganti, waktu makan anjing-anjingku sudah terlewati,” mengutip dalam buku catatan perjalanan karier drh Liang Kaspe.
Dokter yang merawat luka saat itu menyarankan rawat inap, luka bakar di tengkuknya membutuhkan perawatan intensif. Namun Liang keberatan jika menjalani rawat inap, ia terus memikirkan anjing-anjingnya.
Pengabdiannya di KBS drh. Liang Kaspe dituangkan dalam buku Kisah perjalanan karier sebagai dokter hewan. Buku Kenangan yang Terbakar ini ditulis oleh Iryani Syahrir, yang menghadirkan potret kehidupan penuh cinta seorang dokter hewan. Yang berjasa dalam merawat satwa di salah satu kebun binatang terbesar di Indonesia.
“Liang Kaspe dengan detail yang penuh empati. Buku ini memuat berbagai cerita tentang pengalaman Liang kaspe dilapangan, momen-momen dramatis dalam menghadapi tantangan konservasi, serta pandangan hidupnya yang mendalam tentang dedikasi dan kecintaan terhadap satwa," kata Iryani Syahrir di Hotel Midttown Basuki Rahmad Surabaya, Senin (25/11/2024).
Sebagai penerbit Padmedia Publisher Wina Wibowo Owner mengatakan buku ini diharapkan mampu menginspirasi pembaca dari berbagai kalangan, terutama mereka yang peduli terhadap pelestarian satwa dan lingkungan. (*)
Pewarta | : Hamida Soetadji |
Editor | : Deasy Mayasari |