TIMES JATIM, GRESIK – Desa Doudo kini bertransformasi lebih baik dan menjadi desa mandiri berkat dukungan PT Pertamina EP Poleng Field.

Bahkan, desa yang terletak di Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, kini punya wisata edukasi bernama Doudo Agro Edu Green Village.

Wilayah ini kaya akan keindahan alam yang meliputi lahan pertanian, perkebunan, dan perbukitan. 

Para wisatawan dapat menikmati berbagai kegiatan seperti trekking, wisata agro, dan aktivitas outdoor lainnya. 

Selain itu, desa ini telah menyediakan fasilitas penunjang seperti homestay, pusat informasi, dan area parkir, yang menjadikan kunjungan semakin nyaman.

Kepala Desa Doudo Sutomo mengatakan, tansformasi ini tidak terjadi secara instan. Bahkan, pada 2002 desa ini berstatus tertinggal dengan infrastruktur yang minim.

"Namun, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Perbaikan infrastruktur dasar seperti pembangunan jalan, gapura," katanya, Jumat (14/9/2024).

Sutomo mengatakan, dukungan dari PT Pertamina EP Poleng Field semakin memperkuat inisiatif masyarakat dengan berbagai program inovatif, termasuk pengelolaan lingkungan kreatif.

"Salah satu pencapaian penting adalah pengembangan Kampung Tematik di Doudo, yang terdiri dari beberapa kampung dengan fokus lingkungan dan ekonomi kreatif," ujarnya.

Kampung-kampung ini, kata Sutomo diantaranya Kampung E-Link, Kampung Toga, dan Kampung Aloevera, memperlihatkan semangat inovasi warga dalam memberdayakan ekonomi lokal.

"Produk unggulan seperti kacang mete dari Doudo kini juga menjadi bagian dari sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) desa," ujarnya.

Sejak 2018, PT Pertamina EP Poleng Field terus mendampingi Desa Doudo dengan mengembangkan konsep wisata edukasi.

Edukasi ini menyasar anak-anak usia dini dan menawarkan berbagai kegiatan belajar yang memanfaatkan potensi alam setempat, seperti edukasi pertanian, pemeliharaan tanaman organik, hingga ecoprint dan es krim sayur. 

Dengan paket wisata edukasi yang terjangkau, desa ini juga mampu meraih penghasilan hingga Rp 15 juta per bulan dari sektor wisata.

Hingga tahun 2024, Desa Doudo telah meraih berbagai penghargaan, termasuk masuk dalam daftar 500 Desa Wisata Terbaik dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Transformasi ini membuktikan bahwa kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dapat membawa perubahan yang signifikan bagi kesejahteraan warga.

Manager Field Poleng, Kuwat Riyanto, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya mendukung kemandirian ekonomi masyarakat sekitar.

Program ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya terkait pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. 

"Kami bangga bisa berperan dalam perubahan positif ini dan berharap keberlanjutan program ini akan terus mendukung kesejahteraan warga Doudo," ujarnya. (*)