https://jatim.times.co.id/
Berita

Kampung Moderasi Beragama Bentukan UIN KHAS Jember Disambut Umat Islam dan Gereja

Rabu, 18 September 2024 - 11:55
Kampung Moderasi Beragama Bentukan UIN KHAS Jember Disambut Umat Islam dan Gereja Launching Kampung Moderasi Beragama bentukan UIN KHAS Jember di desa Sumberjati dapat sambutan hangat semua pihak (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BONDOWOSO – LP2M UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember secara resmi meluncurkan program "Kampung Moderasi Beragama" di lereng Gunung Raung, yakni di Desa Sumberjati, Kecamatan Silo, Jember. 

Melalui potret moderasi agam tersebut, UIN KHAS Jember juga menghasilkan sebuah buku "Pelangi Damai: Petualangan Moderasi Beragama di Lereng Gunung Raung". Acara tersebut juga bersamaan dengan peresmian kerambah ikan di Daerah Aliran Moderasi (DAM), Selasa (17/9/2024). 

Program Kampung Moderasi Beragama tersebut merupakan upaya UIN KHAS Jember untuk menguatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama.

Kegiatan tersebut dimulai sejak April 2024 dengan pendampingan tentang moderasi beragama, dilaksanakan di berbagai tempat seperti kantor desa, masjid, dan gereja. 

UIN KHAS Jember juga melaunching buku "Pelangi Damai" sebagai salah satu best practice moderasi beragama. Hal itu menunjukkan bagaimana umat beragama di Desa Sumberjati tidak hanya hidup berdampingan tetapi juga bekerja sama dengan baik.

Progam LP2M UIN KHAS Jember soal moderasi beragama tersebut mendapatkan respon positif dari berbagai pihak. Termasuk Kemenag, masyarakat hingga pihak gereja. 

Kasubag TU Kemenag, Dr. Ahmad Tholabi, M.HI, menegaskan bahwa moderasi beragama bukanlah sekadar proyek atau program sementara, melainkan sebuah gerakan yang harus dilakukan untuk menyikapi heterogenitas beragama di Indonesia.

 Menurutnya, moderasi beragama ini adalah langkah yang harus dilakukan dalam rangka menyikapi keberagaman agama yang ada di bumi Indonesia. Semua masyarakat sepakat bahwa negara kesatuan Republik Indonesia ini harus dijaga bersama-sama. 

“Moderasi beragama bukan berarti menyamakan semua agama, tetapi bagaimana kita hidup harmonis dalam perbedaan," jelasnya.

Sementara Dr.H.Khairul Faizin, M.Ag, dalam sambutannya menekankan bahwa moderasi beragama merupakan esensi dari hidup berdampingan secara damai di Indonesia.

 "Kita harus memahami bahwa moderasi beragama adalah bagian integral dari identitas bangsa kita. Indonesia adalah rumah besar bagi berbagai agama dan kepercayaan, dan moderasi adalah kunci untuk menjaga rumah besar ini tetap kokoh dan harmonis," ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual yang ada di setiap agama dan bagaimana hal tersebut dapat menjadi landasan bagi kerukunan antar umat beragama. 

"Kita harus bekerja sama dan saling menghormati, menjadikan moderasi beragama sebagai landasan untuk mewujudkan kesatuan dan harmoni di tengah keberagaman," tegas dia. 

Sementara itu Dr. H. Shoni Rahmatullah Amrozi, M.Pd.I, menyampaikan rasa bangga dan haru terhadap program Kampung Moderasi Beragama yang diresmikan di Desa Sumberjati. Ia menegaskan bahwa kontribusi Pusat Moderasi Beragama cukup berarti bagi bangsa ini. 

"Saya merasa bangga bahwa inisiatif ini bukan hanya sebatas ide, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat. Ini merupakan langkah konkret dalam menguatkan nilai-nilai moderasi beragama yang sangat penting dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa," ujarnya. Dr. H. 

Shoni juga berharap bahwa program ini dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa, sehingga moderasi beragama dapat menjadi landasan kuat dalam membangun harmoni dan toleransi di tengah keberagaman Indonesia.

Sementara Sugiarto, Ketua Stasi Santo Agustinus, juga memberikan tanggapan positif dan mengapresiasi program UIN KHAS Jember. 

"Ini merupakan mukjizat karena terasa sekali kegembiraan di sini. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya sebatas acara seremonial tapi bisa menjadi tindak lanjut untuk semua insan," ujarnya.

Acara ini diakhiri dengan peluncuran kerambah ikan dan penebaran 4.200 benih ikan nila sebagai simbol keberlanjutan program moderasi beragama. 

Melalui sinergi dari berbagai pihak, Desa Sumberjati diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana moderasi beragama dapat diterapkan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.