TIMES JATIM, MALANG – Komitmen memperkuat ekonomi syariah nasional terus digelorakan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI). Melalui berbagai program dan inovasi digital, BSI hadir bukan sekadar sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai sahabat finansial, spiritual, dan sosial bagi masyarakat, termasuk kalangan pesantren dan lembaga pendidikan Islam.

Siti Masfufah Muftiani, Area Business Manager BSI Area Malang, menjelaskan bahwa sejak proses merger pada 2001, BSI tumbuh menjadi Bank Syariah terbesar di Indonesia dengan aset menembus Rp408 triliun. Dengan kekuatan itu, BSI diharapkan mampu menjadi lokomotif ekonomi syariah di negeri dengan populasi muslim terbesar di dunia.

“BSI memiliki visi Top 5 Global Islamic Bank dan tagline Sahabat Finansial, Spiritual, dan Sosial. Ketiganya menjadi pijakan untuk menyeimbangkan nilai ukhrawi dan duniawi dalam aktivitas ekonomi,” ujarnya kepada TIMES Indonesia, Jumat (31/10/2025).

Menurutnya, BSI kini semakin fokus membangun ekosistem ekonomi syariah di berbagai sektor, termasuk di pesantren. Melalui sistem keuangan berbasis syariah yang modern dan digital, BSI berkomitmen mendukung lembaga pendidikan Islam dalam mengelola keuangannya secara efisien dan transparan.

Salah satu inovasi unggulan yang dikembangkan BSI untuk pesantren adalah Cash Management System (CMS) dalam bentuk digital bernama BSI BEWIZE. Layanan ini memungkinkan lembaga seperti pesantren untuk mengelola transaksi keuangan secara mandiri, real-time, dan aman melalui satu platform digital.

“CMS BEWIZE membantu instansi mengatur pembayaran, penerimaan, dan rekonsiliasi keuangan secara online. Ini meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas di lingkungan pesantren,” jelasnya.

Kerja sama antara BSI dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Malang Raya yang terjalin sejak 2023 menjadi langkah konkret dalam memperkuat peran ekonomi pesantren. BSI aktif mendukung berbagai kegiatan keagamaan dan sosial yang digagas pesantren, termasuk penguatan literasi digital dan keuangan syariah di kalangan santri.

Tak hanya itu, BSI juga menghadirkan berbagai produk unggulan yang mendukung kebutuhan spiritual masyarakat, di antaranya BSI Tabungan Haji Indonesia, BSI Tabungan Haji Muda, dan program Nabung Haji Berhadiah Umroh (Mabrur Ekstra Rezeki). Melalui produk tersebut, nasabah berkesempatan menunaikan ibadah suci dengan perencanaan finansial yang lebih ringan dan terarah.

“Semua nasabah yang menabung haji di BSI memiliki peluang untuk mendapatkan hadiah umroh. Kami ingin menumbuhkan semangat menabung sekaligus mempersiapkan ibadah dengan cara yang berkah,” terang Fufah akrab disapa.

Selain produk tabungan, BSI juga menyediakan BSI Griya, fasilitas pembiayaan properti berbasis prinsip murabahah dan musyarakah mutanaqishah, yakni kerja sama sewa yang berakhir dengan kepemilikan. Bahkan, program ini memiliki promo unik berupa hadiah langsung porsi haji bagi nasabah tertentu.

BSI, kata Fufah, terbuka bekerja sama dengan berbagai pihak, dari institusi pendidikan, lembaga sosial, hingga komunitas masyarakat. Meski berlabel syariah, BSI bersifat universal dan melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang agama.

“Logikanya sederhana, siapa lagi yang bisa memperkuat ekonomi syariah kalau bukan kita, sesama muslim. Tapi kami tetap inklusif-banyak juga nasabah non-muslim yang mempercayakan layanan keuangan mereka ke BSI,” ujarnya.

Dengan berbagai inovasi dan kolaborasi yang dijalankan, BSI berharap dapat terus menjadi bagian penting dalam perjalanan ekonomi syariah nasional.

“Harapan kami, masyarakat Indonesia turut andil membangun ekonomi syariah. Langkah mudah menuju berkah adalah bertransaksi bersama bank syariah,” pungkasnya. (*)