TIMES JATIM, PROBOLINGGO – 17.845 bibit mangrove bakal ditanam di sepanjang pantai di wilayah Propinsi Jawa Timur hingga 2029 nanti dalam festival mangrove. Salah satu lokasi penanaman ada di Pantai Bahak Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo.
Penanaman bibit mangrove di Pantai Bahak, Desa Curahdringu, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo pada Selasa (19/8/2025) ini merupakan bagian dari Festival Mangrove ke-7 yang juga sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Mangrove Sedunia ke-10.
Festival mangrove kali ini mengambil tagline dengan semangat sedekah oksigen untuk masa depan. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya edukasi komunitas dan juga sebagai langkah nyata konservasi pesisir.
Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Jatim Dr. Ir. Jumadi dalam sambutannya mengatakan, hingga kini luas tutupan mangrove di provinsi ini mengalami peningkatan signifikan, yakni dari kisaran 44–46 persen menjadi 48,38 persen.
"Saat ini luas tutupan mangrove sudah mengalami peningkatan. Dari 44-46 persen menjadi 48,38 persen, terang Jumadi
Festival mangrove di Pantai Bahak Tongas ini, dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Dalam kesempatan itu, Khofifah mengungkapkan, bahwa festival ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong warga dari berbagai usia untuk ikut berperan aktif melestarikan mangrove.
"Menanam mangrove bukan sekadar penanaman pohon, tetapi sedekah oksigen untuk kehidupan," kata Khofifah.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya menanam mangrove. mangrove bukan hanya untuk menjaga keseimbangan lingkungan, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan ekonomi pesisir.
Sebagai bentuk komitmen, pada Festival Mangrove ke - 7 kali ini, Gubernur bakal melakukan penanaman sebanyak 17.845 bibit mangrove yang akan disebar di sejumlah pesisir di Provinsi Jawa Timur. Jumlah ini dipilih untuk merefleksikan semangat kemerdekaan Indonesia, yakni tanggal 17 Agustus 1945.
Langkah kebijakan Gubernur tentang konservasi mangrove di Jawa Timur ini, mendapat dukungan dari berbagai mitra, baik dalam negeri maupun internasional.
Salah satunya dari Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu), yang menyiapkan program penanaman 1 juta bibit pohon magrove per tahun dari total target 4 juta batang bibit mangrove. Jumlah ini juga bertambah dari bantuan Amerika, jepang dan perancis, sebanyak 10 juta bibit mangrove jadi total 14 juta bibit yang bakal di tanam hingga tahun 2029.
Dalam Festival mangrove kali ini, selain penanaman, juga ada pelepasan kepiting bakau, pelepasan burung Ibis kepala hitam hingga pameran produk olahan berbasis mangrove.
Ini sekaligus menegaskan peran Provinsi Jawa Timur sebagai laboratorium mangrove terbesar di Pulau Jawa, dengan lebih dari 30 spesies mangrove.
Diharapkan ke depan Provinsi Jawa Timur menjadi rujukan edukasi konservasi tingkat nasional bahkan internasional. (*)
Pewarta | : Sri Hartini |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |