https://jatim.times.co.id/
Berita

KH Mujahid Ansori Kecam Pendeta Gilbert, Sarankan Permohonan Maaf Secara Terbuka 

Kamis, 18 April 2024 - 08:22
KH Mujahid Ansori Kecam Pendeta Gilbert, Sarankan Permohonan Maaf Secara Terbuka  Pembina Al-Hasanah Foundation KH Mujahid Ansori.(Dok.Duta.co)

TIMES JATIM, SURABAYA – Pembina Al-Hasanah Foundation KH Mujahid Ansori mengecam keras isi khotbah berujung penistaan agama yang dilakukan oleh Pendeta Gilbert Lumoindong.

Itu karena Pendeta Gilbert Lumoindong saat berkhotbah menyinggung zakat 2,5 persen dan membandingkannya dengan perpuluhan. 

Dalam video itu, Gilbert juga bicara soal gerakan salat umat Islam dan membandingkannya dengan gerakan saat umat Kristen beribadah di gereja.

Video khotbah ini viral di media sosial dan berbuntut panjang atas reaksi keras umat Islam di seluruh Indonesia. 

Pendeta Gilbert kini bahkan dilaporkan ke polisi atas dugaan penistaan agama.

KH Mujahid Ansori mengatakan bahwa apa yang  dilakukan oleh Pendeta Gilbert telah mencederai kerukunan hidup beragama. Ia merasa prihatin atas pernyataan Gilbert dalam khotbah tersebut.

"Bahwa apa yang  dilakukan oleh Pendeta Gilbert itu pertama telah menodai kerukunan dan kedua menodai toleransi beragama," tegasnya, Kamis (18/4/2024).

Menurut KH Mujahid Ansori yang juga merupakan Wakil Ketua DPW PPP Jatim ini, berkhotbah atau berdakwah kepada pemeluk agama sendiri tidaklah terlarang. Setiap pemuka agama bebas melakukan dakwah kepada umat masing-masing. 

Namun, berdakwah dengan konten menertawakan ritual agama lain adalah bentuk pelecehan terhadap agama yang bisa memicu keresahan dan kemarahan umat agama yang bersangkutan. 

Dan ketiga, khotbah seperti ini berdampak pada stabilitas nasional sebab menimbulkan ketersinggungan.

"Dan ini amat membahayakan situasi keamanan negara," tandasnya.

Kata KH Mujahid Ansori, salah satu kekayaan terbesar Bangsa Indonesia adalah persatuan dan kesatuan serta keberagaman yang luar biasa.

"Ini yang harus kita jaga bersama-sama. Jangan sampai persatuan ini menjadi terusik dan persaudaraan ini menjadi terganggu," ujarnya.

"Karena jika sudah terusik dan terganggu, itu terlalu mahal harga yang harus kita bayar," sambungnya.

KH Mujahid Ansori mewakili Al-Hasanah Foundation mengecam keras terhadap apa yang dilakukan oleh Pendeta Gilbert Lumoindong.

"Jangan sampai terulang kembali, karena Indonesia ini sudah luar biasa. Indonesia ini terdiri dari 17.600 pulau, 740 bahasa dan 6 agama. Alirannya lebih dari 200. Hidup damai, tenteram dalam keberagaman," katanya.

"Saya mohon siapapun jangan sampai mengusik keberagaman yang sudah lama berlangsung damai. Itu berbahaya sekali jangan bermain-main di wilayah sensitif seperti ini," tegasnya lagi.

Ia membandingkan dengan luar negeri yang mana satu pulau satu agama saja bisa terjadi perang saudara. Sementara di Indonesia mampu menjaga toleransi keberagaman dan kehidupan beragama.

"Nggak usah kita saling memperbandingkan lah, peribadatan agama yang satu dengan yang lainnya bahwa ini yang lebih hebat. Silakan berdakwah di internal, nggak usah narik-narik agama lain apalagi nggak ngerti tentang ajaran Islam yang sebenarnya," kata KH Mujahid Ansori.

"Oleh karena itu kami mengecam keras peristiwa ini dan jangan sampai terulang kembali," tandasnya.

Sebelumnya, video khotbah Pendeta Gilbert menjadi perbincangan lantaran menyinggung agama Islam. Pendeta Gilbert sendiri telah menyampaikan permintaan maafnya atas ucapannya itu.

Pendeta Gilbert menemui Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), setelah videonya viral dan menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf. 

Seusai menemui JK, Pendeta Gilbert Lumoindong, menyambangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah heboh pernyataannya yang diduga menyindir zakat dan salat viral di media sosial. Gilbert menyampaikan permohonan maaf kepada para pimpinan MUI dan seluruh umat Islam.

Sementara bagi KH Mujahid Ansori, permintaan maaf melalui dua lembaga itu belumlah cukup.

"Saya memberikan apresiasi kepada langkah datang ke MUI dan Ketua DMI. Tetapi, akan lebih baik lagi kalau menyampaikan permohonan maaf secara terbuka," katanya.

"Karena representasi Islam di Indonesia ini kan cukup banyak. Jadi tidak hanya MUI. Ormas-ormas Islam di Indonesia kan banyak. Jadi akan lebih baik kalau saya sarankan meminta permohonan maaf secara terbuka karena ini menyebar luas," ucapnya.

Permohonan maaf secara terbuka ini disebut KH Mujahid Ansori bertujuan untuk saling menjaga keberagaman di Indonesia.(*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.