TIMES JATIM, KEDIRI – Para guru penggerak di Kabupaten Kediri mendapatkan banyak ilmu, pengalaman, metode dan inovasi selama menjalani pendidikan. Salah satunya seperti yang dilakukan guru SDN Gadungan 4 yang memanfaatkan komik untuk membantu pembelajaran Bahasa Indonesia. 

Komik tersebut selain memudahkan penyampaian materi, juga turut mendorong budaya literasi pada anak-anak. "Sebenarnya bisa digunakan untuk semua mata pelajaran. Dengan komik, anak-anak lebih mudah menyerap materi yang diberikan," ungkapnya, Selasa (30/04/2024). 

Sementara itu, salah satu guru TK di Mojo yakni Maya Masudah memilih untuk menggunakan media sandiwara boneka untuk mendukung pembelajaran. Maya hanya sekedar menampilkan sandiwara boneka, tapi juga turut melibatkan anak didiknya untuk memainkan boneka tersebut. 

"Anak-anak juga diberi kesempatan untuk bercerita menggunakan boneka. Lebih mudah untuk ke arah penyampaian pesan moral atau sosial emosionalnya," tambahnya.

Dengan inovasi yang dimiliki, kedepan guru penggerak di Kabupaten Kediri, bisa menggerakkan sekitarnya dan menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan. Inovasi dan praktik yang diciptakan para guru penggerak diharapkan bisa ditularkan tidak hanya kepada para guru yang lain, tapi juga kepada murid di ruang kelas. 

Para guru harus bergerak mengaplikasikan apa yang sudah diperoleh selama menempuh pendidikan guru penggerak.

"Menggerakkan tidak hanya muridnya, tapi juga sekelilingnya. Para guru ini memiliki peranan penting dalam menggali bakat para murid. Membuat nyaman murid sehingga murid bisa sukses meraih masa depan sesuai passion," ujar Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Selasa (30/04/2024).  

Inovasi dari para guru penggerak itu diperlihatkan pada khalayak umum dalam lokakarya Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Kediri. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri M Muhsin mengungkapkan pada angkatan ke 9 ini ada 177 orang guru yang dinyatakan lulus sebagai guru penggerak. Para guru tersebut datang dari berbagai sekolah di Kabupaten Kediri. Saat ini sendiri sudah ada sekitar 600 orang guru penggerak di Kabupaten Kediri. 

"Ketika strategi pembelajaran dan media pembelajaran terkelola dengan baik Otomatis pembelajaran akan semakin baik. Dengan layanan pendidikan akan semakin berkualitas," ujarnya. (*)