TIMES JATIM, BONDOWOSO – Di Jalan Dr. Soetomo Kelurahan Badean Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur terdapat sebuah galeri lukisan yang baru diresmikan. Namanya Galeri Lukisan Bondowoso. Galeri lukisan tersebut digagas oleh seniman lukis, Haryadi. Salah seorang pelukis asli Kabupaten Bondowoso.

Masuk di galeri lukisan tersebut, kita langsung disuguhkan sebuah lukisan patung khas Bali yang dibuat menggunakan pointilisme. Harganya mencapai Rp 10 juta.

Haryadi mengatakan, Galeri Lukisan Bondowoso itu digagas untuk menampung karya para pelukis yang ingin menyalurkan karyanya. Menurutnya, galeri tersebut dibuka di tengah Pandemi Covid-19 tepatnya baru dua minggu lalu. Tujuannya juga untuk mempromosikan lukisan seniman lain di Bondowoso.

"Para pelukis bisa menaruh lukisannya di sini untuk di jual. Kami tidak memaksa, yang mau saja. Soalnya kalau kami paksa, dan tidak laku itu jadi beban bagi saya," katanya, Selasa (2/11/2021).

Di galeri lukisan miliknya, terdapat beberapa ruangan yang di dalamnya penuh dengan lukisan. Siapapun boleh masuk meskipun hanya sekedar melihat-lihat saja.

"Lukisan ini tidak semua karya saya. Tapi ada yang punya teman saya. Kalau yang menggunakan teknik titik atau pointilisme itu karya saya," paparnya.

Dia mengaku sudah puluhan tahun berkarya. Bahkan sebelum menetap di Bondowoso, dia juga menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengasah kemampuannya di pulau Dewata Bali.

Warga Kelurahan Kademangan Bondowoso ini belajar secara otodidak sejak kecil. Dia belajar tentang teknik pewarnaan meskipun waktu itu hanya bisa melihat gurunya melukis. "Saya hanya nungguin tiap hari," katanya.

Saat duduk di SMP dan SMA dia semakin aktif melukis. "Meskipun gak bisa dijual, pokoknya saya melukis," imbuhnya.

Setelah lulus SMA Haryadi pergi ke Bali, karena di tempat itu memang ada tetangganya yang berprofesi sebagai pelukis. 

Di Pulau Dewata lah dia mendapatkan banyak pelajaran tentang melukis. Karena di sana dia bertemu para pelukis dari berbagai daerah hingga pelukis yang ada di istana.

Setelah kurang empat tahun menetap di Bali. Hari kemudian memutuskan kembali ke Bondowoso dan langsung menikah.  Setelah dua tahun menikah, ia kembali lagi ke Bali untuk kembali memperkaya pengetahuan. "Saya juga memiliki langganan yang siap membeli hasil karya saya," katanya.

Beberapa tahun setelahnya, dia kembali dan memutuskan untuk tinggal di Bondowoso. Walaupun demikian, ia tetap mengirimkan lukisan kepada langganannya di Bali. Ia bercerita mengantarkan sendiri lukisan itu dengan menggunakan sepeda motor miliknya.

Menurutnya, selama pandemi covid-19 pengiriman lukisan ke Bali berhenti total, karena adanya pembatasan dan bandara ditutup untuk sementara waktu.

"Sehingga orang luar daerah yang biasa memesan lukisan saya tidak ada," jelasnya.

Walaupun demikian, dia tetap produktif dan hasilnya dipajang di galeri lukisan miliknya. Namun sejak dibuka, sudah ada beberapa yang laku.

 "Seni itu ditampilkan untuk menarik. Kalau kita punya hal menarik orang pasti senang, itu hukumnya," beber Hari sembari tertawa.

Namun demikian ia mengungkapkan bahwa di tengah Pandemi Covid-19 penjualannya memang tidak tidak maskimal sebab tak bisa mengirim ke Bali. Menurutnya di Galeri Lukisan Bondowoso, para seniman lukis di Bondowoso bisa menitipkan karyanya untuk dijual.

Di Galeri Lukisan Bondowoso, Haryadi juga melayani pesanan melukis wajah dan semacamnya. "Iya juga melayani pesanan. Harga menyesuaikan ukuran, tingkat kesulitan dan tekniknya. Kami berharap Pandemi Covid-19 segera berlalu," jelasnya. (*)