TIMES JATIM, LAMONGAN – Tim Produk Teknologi yang Diseminasikan ke Masyarakat (PTDM) Universitas Surabaya (UBAYA) merancang alat pengusir tikus menggunakan bertenaga gelombang ultrasonik bertenaga surya. Alat pengusir tersebut dibuat untuk membantu para petani di Kabupaten Lamongan.

Beberapa petani di Kabupaten Lamongan mengeluhkan penurunan pendapatan pasca panen akibat hama tikus yang merajalela. Melihat hal tersebut, Tim PTDM UBAYA memberikan 14 alat pengusir tikus kepada kelompok tani di Desa Dinoyo, Kecamatan Deket dan Desa Jatirejo, Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan, Kamis (16/12/2021).

Tim PTDM UBAYA sendiri terdiri dari Elieser Tarigan, SSi, MEng, PhD. selaku Ketua Tim dari Prodi Teknik Elektro, Dr Ir Susila Candra, MT dari Prodi Teknik Mesin dan Manufaktur,  Fenny Irawati, SSi, MSi dari Fakultas Teknobiologi, Utomo, SS dan Kartika Erawati, SE dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).

Anggota tim juga terdiri dari empat mahasiswa Prodi Teknik Elektro UBAYA yaitu Alif Gibran Rachmat Dilaga, Fabian Darryl Enrico, Ferdinan Bagastama, dan Hendrawan Herman.

Ketua Tim PTDM  Elieser Tarigan sekaligus Kepala Pusat Studi Lingkungan dan Energi Terbarukan (PUSLET) UBAYA, bahwa alat pengendalian hama tikus dengan ultrasonik bertenaga surya yang didesiminasikan akan terus dimonitor keefektifannya.

"Kami berharap teknologi yang dikembangkan dapat meningkatkan produksi hasil pertanian para petani yang ada di Kabupaten Lamongan. Semoga dengan teknologi ini bisa berimbas baik pada perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Elieser Tarigan.

Acara penyerahan ini diselenggarakan secara daring dan luring dengan dihadiri kepala desa, kelompok tani, tim PTDM UBAYA dan LPPM UBAYA.

Hadir pula secara virtual, Dyah Roro Esti Widya Putri, BA, MSc dari Komisi VII DPR RI dan Dr. Hardi Julendra dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dr Hardi Julendra, SPt. MSc selaku Plt Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga, Masyarakat, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BRIN.

Inovasi alat pengusir tikus menggunakan gelombang ultrasonik bertenaga surya yang diciptakan tim PTDM UBAYA mendapat apresiasi dari Hardi Julendra.

Hardi memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap inovasi yang dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa UBAYA. Dirinya mengungkapkan jika BRIN bersama dengan Komisi VII RI terus mendorong hilirisasi teknologi terutama teknologi yang menjadi solusi untuk kesejahteraan masyarakat. 

“Kita menjadi saksi bersama terciptanya sebuah teknologi yang sangat berguna bagi petani untuk meminimalisir hama tikus. Kami berterima kasih kepada UBAYA telah menjawab kegelisahan dan kebutuhan para petani akibat wabah tikus," kata Hardi Julendra. 

Warga desa juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam mencari solusi atas permasalahan hama tikus di wilayah Kabupaten Lamongan.

Warga berharap dengan adanya alat pengusir tikus menggunakan gelombang ultrasonik bertenaga surya yang diberikan UBAYA ini dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan warga setempat.

"Kami berharap alat ini bisa diperbanyak sehingga semakin banyak petani yang diuntungkan dan meningkat kesejahteraaannya," tutur Slamet, warga Desa Dinoyo.

Dyah Roro Esti Widya Putri, B.A., M.Sc. dari Komisi VII DPR RI tersebut, mengungkapkan teknologi yang dibuat oleh UBAYA merupakan bagian dari penerapan energi baru dan terbarukan yang baik untuk lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Kami dari DPR RI berharap alat (inovasi UBAYA) ini bisa diproduksi secara massal karena permasalahan hama tikus dirasakan di berbagai wilayah lain di Indonesia. Kami di komisi VII DPR RI dan BRIN sebagai mitra siap untuk memberikan support, sehingga ke depan akan lebih banyak karya-karya inovasi yang sangat bermanfaat untuk masyarakat," tutupnya. (d)