https://jatim.times.co.id/
Berita

Mahasiswa UB Gagas Solusi Krisis Tanaman Bumbu Dapur di Desa Sumbermanjing Kulon Kabupaten Malang

Senin, 13 November 2023 - 15:05
Mahasiswa UB Gagas Solusi Krisis Tanaman Bumbu Dapur di Desa Sumbermanjing Kulon Kabupaten Malang Tim mahasiswa UB yang melakukan PKM PM di Desa Sumbermanjing Kulon Kabupaten Malang. (Foto: Humas UB)

TIMES JATIM, MALANG – Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) menggagas solusi permasalahan krisis tanaman bumbu dapur yang berada di Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.

Dalam kegiatan tersebut mereka mengangkat gagasan untuk mengatasi masalah kritis tanaman bumbu dapur dengan cara memberikan edukasi pemanfaatan lahan, serta proses pengelolaan lahan yang ada.

Fokus pengelolaan yang mereka kenalkan kepada masyarakat adalah tanaman yang sering dimanfaatkan untuk bumbu-bumbu dapur. Yakni cabai, bawang putih, dan bawang merah. Dipilihnya tanaman tersebut karena menurut Tim PKM masyarakat Sumbermanjing Kulon memiliki pengetahuan yang kurang dalam mengelola lahan pertanian.

Alasan lainnya yakni karena Desa Sumbermanjing Kulon merupakan wilayah dataran rendah yang sering mengalami banjir, berada di area pegunungan kering, dan kebanyakan wilayahnya adalah tanah yang tidak subur.

Tetapi Desa Sumbermanjing Kulon menjadi salah satu desa di Kabupaten Malang yang memiliki potensi lahan sangat luas karena banyaknya lahan kosong yang ada di sekitar rumah warga, namun lahan tersebut kurang dimanfaatkan dengan baik lantaran minimnya pengetahuan pengelolaan lahan yang menggunakan metode tertentu guna menghasilkan tanaman buah ataupun sayur-sayuran.

Berdasarkan kondisi tersebut, para mahasiswa menilai dibutuhkan upaya yang disesuaikan antara kondisi geografis dan serta potensi masyarakat desa setempat untuk mengembangkannya. Melihat permasalahan tersebut Tim yang diberi nama Ladang Berbagi Bersama itu mengenalkan salah satu tanaman cabai yang sangat pedas, yaitu cabai katokkon (Capsicum annum L.var.sinensis) yang berasal dari Tana Toraja.

Tim-mahasiswa-UB-a.jpg

Setelah melakukan eksperimen yang melibatkan warga setempat dengan menggunakan metode vertikultur, diperoleh hasil tanaman tersebut dapat tumbuh dan berbuah dengan baik. Diketahui tanaman tersebut merupakan cabai pertama yang berhasil tumbuh di Jawa Timur.

Ketua Tim mahasiswa, Shalsa Bila Agustina mengatakan, program yang telah mereka kenalkan kepada masyarakat Sumbermanjing Kulon diharapkan dapat memiliki dampak keberlanjutan hingga manfaat ekonomis.

Menurutnya, outcome yang hendak diwujudkan oleh Tim Ladang Berbagi Bersama adalah terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat desa yang diperoleh dari tanaman bumbu dapur seperti cabai dan bawang merah.

Selain itu Shalsa juga berharap kedepannya masyarakat desa memiliki kemandirian untuk mengembangkan keterampilan menanam dengan metode vertikultur yang mereka gagas.

“Kami memiliki harapan besar atas keberlanjutan terkait program Ladang Berbagi Bersama untuk dapat terus bermanfaat bagi warga di Desa Sumbermanjing Kulon dan meningkatkan pemenuhan kebutuhan bahan pokok, yaitu cabai dan bawang merah, serta dapat mengembangkan keterampilan dalam menanam dengan metode vertikultur yang telah kami bimbing,” ungkap Shalsa.

Program yang dilakukan Tim Ladang Berbagi Bersama tersebut telah berlangsung selama enam minggu mulai dari tanggal 1 Juli 2023 sampai 15 Oktober 2023 dengan total sepuluh kali kunjungan. Selama itu pula Tim Ladang Berbagi Bersama terus berusaha untuk memberdayakan masyarakat desa Sumbermanjing Kulon untuk mengembangkan potensi perekonomian desa.

"Dengan adanya kegiatan edukatif yang dilakukan Tim Ladang Berbagi Bersama diharapkan Desa Sumbermanjing Kulon dapat menjadi desa dengan ketahanan pangan rumah tangga yang kuat sekaligus menjadi desa percontohan dalam mengentaskan krisis pangan," ujarnya.

Selain itu, konsep pertanian berkelanjutan yang ditawarkan oleh Tim Ladang Berbagi Bersama adalah melalui metode penanaman vertikultur khususnya mengenai tanaman bumbu dapur. Melalui metode tersebut nantinya dapat dikembangkan untuk menggali potensi pertanian atau perkebunan masyarakat desa.

Kepala Desa Sumbermanjing Kulon, Kariyuti mengungkapkan, kedatangan Tim PKM-PM UB ini sangat membantu meningkatkan keterampilan warga desa terkait metode penanaman cabai dan bawang merah menggunakan metode vertikultur yang baru mereka ketahui.

Menurutnya,  metode vertikultur terbukti sangat efektif dalam mengembangkan model penanaman tanaman bumbu dapur. Dia pun berkomitmen untuk bisa melanjutkan dan mengembangkan program yang telah dimulai mahasiswa UB tersebut.

"Harapannya semoga dengan rencana pengembangan tersebut Desa Sumbermanjing Kulon dapat menjadi desa percontohan bagi desa-desa lainnya," pungkasnya. 

Sebagai informasi, Tim Ladang Berbagi Bersama beranggotakan empat mahasiswa dari Fakultas Hukum. Mereka  berhasil lolos seleksi PKM-PM dan nantinya akan siap berkompetisi di Pimnas ke-36 di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat pada akhir November 2023.

Keempat mahasiswa tersebut yakni Shalsa Bila Agustina sebagai ketua, dan 3 anggota lainya seperti Dhenasya Sukma Hardaningtyas, Sinatrya Vian Firdaus, dan Nico Ari Wijaya. Selama mengikuti kompetisi Pimnas 2023 mereka dibimbing oleh Rumi Suwardiyatidan Daru Adianto.(d)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.