TIMES JATIM, JOMBANG – Di tengah persaingan ekonomi yang kian ketat, Heri Purnomo (46), warga asal Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, berhasil membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan dapat membawa kesuksesan. 

Peternak lele yang memulai usahanya dari nol kini memiliki 150 kolam lele dan kelompok binaan yang tersebar di beberapa desa di Kabupaten Jombang.

Heri Purnomo bukan berasal dari keluarga yang bergelimang harta. Ia memulai usahanya sebagai peternak lele dengan modal terbatas. Berawal dari hanya dua kolam kecil yang ia bangun di pekarangan rumahnya pada Heri menghadapi banyak tantangan. Namun, ketekunan dan keyakinannya pada potensi bisnis perikanan membuatnya terus maju. Seiring waktu, usahanya semakin berkembang.

Heri Purnomo Peternak Lele asal Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

"Saya memulai usaha ini dengan modal seadanya, belajar secara mandiri, dan mencoba berbagai teknik dalam beternak lele. Awalnya memang banyak kendala, seperti kolam bocor atau lele yang mati mendadak, tapi saya tidak menyerah," ujar Heri, saat ditemui di lokasi ternaknya, Rabu (9/10/2024).

Perjalanan Heri Purnomo dalam merintis usahanya bukanlah tanpa rintangan. Ia sempat mengalami kerugian akibat gagal panen di awal usahanya. Namun, berkat kegigihannya dalam mencari solusi dan memperbaiki sistem budidaya, Heri akhirnya menemukan cara yang tepat untuk mengembangkan ternak lelenya.

"Saya terus belajar, baik dari buku, internet, maupun dari peternak lain yang sudah lebih dulu sukses. Kuncinya adalah mau belajar dan tidak mudah menyerah. Saya juga sering mencoba hal-hal baru untuk meningkatkan hasil panen," kenang Heri.

Keuletan Heri dalam mengelola usahanya mulai membuahkan hasil. Kolam-kolam lelenya bertambah seiring dengan semakin meningkatnya permintaan pasar. Kini, ia memiliki 150 kolam yang tersebar di beberapa lahan. Produksi lelenya mencapai ratusan ribu ekor setiap kali panen, yang dipasarkan ke berbagai daerah di Jawa Timur.

Mendirikan Kelompok Binaan Ternak Lele

Selain mempunyai ratusan kolam, Heri Purnomo juga memiliki kelompok ternak ikan lele binaan. Menariknya, kelompok yang ia nahkodai ini memanfaatkan limbah telur untuk pakan alternatif dengan melalui proses pemasakan.

“Kelompok binaan pakannya dibantu pakan alternatif, sehingga bisa irit biaya hasilnya tetap maksimal,” ungkapnya.

Heri saat ini bisa memanen setiap hari hasil budidayanya, bahkan bisa tembus sekitar 1.000 Kg dalam tiap harinya. “Pemasarannya di Surabaya, Sidoarjo, usia lele 2,5 hingga 3 bulan bisa dipanen,” katanya.

Lahan milik Heri luasnya sekitar 2.800 meter persegi, dengan ukuran per kolam rata-rata 3x7 meter. Heri juga membuka ruang bagi siapapun yang ingin bermitra, tak terkecuali para pemuda yang ingin belajar bersama tentang budidaya ikan.

“Monggo jika ingin kerjasama. Sama-sama belajar, kita membantu pemerintah untuk membuka lapangan kerja,” tandasnya.

Kunci Sukses: Kolaborasi dan Manajemen yang Baik

Heri Purnomo menyadari bahwa kunci kesuksesan dalam usaha ternak lele tidak hanya terletak pada kemampuan teknis, tetapi juga pada manajemen yang baik dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Ia bekerja sama dengan pemasok pakan, distributor, serta pembeli di berbagai daerah untuk memastikan usahanya berjalan lancar.

"Manajemen usaha yang baik sangat penting. Kita harus bisa mengatur waktu, tenaga, dan modal agar usaha tetap berkembang. Selain itu, saya juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemasok pakan hingga pembeli, agar semua berjalan efisien dan saling menguntungkan," kata Heri.

Dengan pendekatan manajemen yang baik, Heri mampu menjaga kualitas dan kuantitas hasil panennya, sehingga kepercayaan dari para pelanggannya terus terjaga. (*)