TIMES JATIM, SIDOARJO – Suasana di Aula dan halaman SMP Negeri 1 Wonoayu berubah semarak sejak pagi, (20/11/2025). Ratusan siswa dari kelas VII, VIII, hingga IX memenuhi area sekolah untuk mengikuti peluncuran dua program literasi baru.
Program itu bernama BergeMPPita (Bergerak Menulis Pantun, Puisi, dan Cerita) dan Tugu Cerita (Satu Minggu Satu Cerita).
Keduanya digagas sebagai gerakan literasi berkelanjutan untuk membiasakan siswa menulis kreatif. Peluncuran dilakukan dalam rangkaian puncak Bulan Bahasa sekaligus Pameran Kokurikuler sekolah. Tema acara tahun ini ialah “Merangkai Kata Menebar Makna Dalam Karya dan Aksi.”
Acara dibuka langsung oleh Bupati Sidoarjo, H. Subandi, SH., M.Kn. Ia hadir bersama sejumlah pejabat daerah. Di antaranya kepala dinas, kepala sekolah, kabid mutu pendidikan, kepala perpustakaan, komite sekolah, orang tua murid, dan jajaran Forkopimka Wonoayu.

Prosesi peluncuran dilakukan secara simbolis. Bupati Subandi bersama pejabat lain menekan tombol sirine sebagai tanda dimulainya program literasi. Usai sirine berbunyi, mereka menandatangani papan peluncuran sebagai bentuk komitmen bersama untuk mendukung gerakan literasi di sekolah-sekolah Sidoarjo.
Suasana aula menjadi hening sesaat saat sirine berbunyi. Para siswa tampak antusias menyaksikan momen tersebut. Para guru berdiri berjejer di sisi aula sambil memberi semangat kepada para peserta didik.
Peresmian Pameran Kokurikuler
Setelah prosesi launching selesai, rombongan Bupati bergerak menuju area pameran. Pameran kokurikuler dibuka secara simbolis melalui pengguntingan pita.
Sejumlah karya siswa ditampilkan, mulai dari pantun, puisi, cerita pendek, hingga dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler sekolah.
Bupati Subandi berjalan menyusuri setiap stan pameran. Ia berhenti beberapa kali untuk membaca karya siswa, berbincang, dan memberi semangat.
Di salah satu sudut halaman, sejumlah siswa terlihat sedang menulis pantun dan puisi langsung di kertas besar yang disediakan sekolah.
Beberapa siswa tampak gugup ketika didatangi Bupati, tetapi banyak pula yang antusias menunjukkan tulisan mereka. Subandi memberi apresiasi atas kesungguhan siswa dalam berkarya.
Bupati Sidoarjo Subandi mengaku terkesan dengan kreativitas yang ditunjukkan anak-anak SMP Negeri 1 Wonoayu. “Hari ini terlihat inovasinya sangat luar biasa, terkesan sekali, terutama gagasan-gagasannya yang telah diberikan kepada peserta didik SMP Negeri 1 Wonoayu,” ujarnya saat meninjau stan karya.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan keseimbangan antara kemampuan akademik dan kreativitas siswa.
Pesan Bupati Subandi: Kreativitas Harus Didorong
Dalam sambutannya, Bupati Sidoarjo Subandi menyinggung pentingnya ruang kreativitas bagi generasi muda. Ia menilai kegiatan literasi dapat menjadi alternatif positif di tengah tingginya penggunaan gawai di kalangan remaja.

“Memang seharusnya anak-anak kita diberikan kegiatan seperti ini. Kalau mereka melepaskan HP-nya, tentu akan memiliki inovasi yang sangat tinggi,” ucapnya.
Ia juga berharap program literasi seperti BergeMPPita dan Tugu Cerita dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Sidoarjo.
“Semoga kegiatan seperti ini, saya harapkan bisa diikuti oleh SMP-SMP yang lainnya,” tambahnya.
Selain itu, ia menekankan bahwa pendidikan yang kreatif dapat menjadi bagian dari upaya membangun karakter siswa. Menurutnya, kreativitas dapat membantu mengurangi perilaku negatif seperti bullying.
“Pendidikan yang santun, literasi yang luar biasa, jadi model pendidikan, di mana anak-anak kita bisa senang. Itulah yang penting, jangan berikan pendidikan yang tidak sesuai dengan keinginan atau kemampuan anak-anak,” tegasnya dalam sambutan.
Bupati juga menekankan bahwa literasi bukan sekadar tugas sekolah, tetapi perlu menjadi kebiasaan.
“Pembelajaran kreatif seperti ini bisa menumbuhkan mereka berinovasi, sehingga mereka nantinya akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, yang mampu mengelola jati dirinya sendiri. Itulah harapan kami,” ujarnya.
Kegiatan Menulis Massal di Hari Peluncuran
Salah satu bagian penting dari rangkaian acara adalah kegiatan menulis serentak. Siswa dari tiga tingkatan kelas duduk berkelompok di halaman sekolah. Mereka menulis pantun, puisi, atau cerita dengan tema bebas. Beberapa guru ikut duduk bersama para siswa sambil menulis karya masing-masing.
Plt Kepala SMP Negeri 1 Wonoayu, Lilik Sulistyowati, menjelaskan bahwa seluruh warga sekolah terlibat dalam kegiatan menulis massal itu. Tidak hanya siswa, tetapi juga para guru dan perwakilan orang tua murid yang hadir.
“Semua anak-anak kelas VII, VIII dan IX telah menulis pantun, puisi dan cerita secara massal, termasuk bapak dan ibu gurunya, juga perwakilan orang tua murid yang kami undang,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa siswa diberi kebebasan untuk memilih genre tulisan yang ingin dibuat. Menurutnya, tujuan utama kegiatan ini adalah membentuk karakter literasi yang kuat sejak dini.
“Mereka kami bebaskan untuk memilih menulis apa, tujuannya adalah meningkatkan karakter anak dalam berliterasi,” tambahnya.
BergeMPPita dan Tugu Cerita Diluncurkan untuk Jangka Panjang
Program BergeMPPita dan Tugu Cerita dibuat bukan untuk satu hari perayaan saja. Sekolah merancang keduanya menjadi kegiatan rutin setiap minggu. Pada program Tugu Cerita, siswa didorong menulis satu cerita setiap pekan. Cerita-cerita itu kemudian didokumentasikan sebagai arsip sekolah.
Sementara BergeMPPita diarahkan untuk melatih keterampilan menulis pantun, puisi, dan cerita dalam format kreatif. Karya siswa akan ditampilkan secara berkala di halaman sekolah atau media sosial resmi sekolah. Harapannya, budaya literasi terbangun secara konsisten.
Pihak sekolah menilai bahwa tren membaca dan menulis harus diperkuat sejak usia SMP. Karena itu, kedua program ini diposisikan sebagai gerakan literasi jangka panjang.
Dukungan dari Banyak Pihak
Kehadiran berbagai pemangku kepentingan dalam acara tersebut menunjukkan dukungan kuat terhadap program literasi di SMP Negeri 1 Wonoayu. Pihak komite sekolah menilai kegiatan ini positif untuk perkembangan siswa. Orang tua murid pun antusias terlibat dalam kegiatan menulis massal.
Forkopimka Wonoayu juga memberi perhatian terhadap penyelenggaraan pameran kokurikuler yang dinilai sebagai bentuk kolaborasi antara sekolah dan pemerintah daerah. Para guru memanfaatkan momen ini untuk menunjukkan hasil pembelajaran selama satu semester.
Harapan Agar Menular ke Sekolah Lain
Di akhir acara, sekolah menyampaikan harapan agar kegiatan literasi yang diluncurkan ini dapat memberi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Sidoarjo. Mereka berharap program yang sama bisa dijalankan di wilayah lain sehingga budaya literasi di Sidoarjo semakin berkembang.
Acara ditutup dengan pembacaan beberapa karya siswa di panggung terbuka. Para siswa bergantian membacakan pantun, puisi, dan cerita di hadapan teman-temannya. Bupati Subandi dan rombongan menyimak penyampaian karya tersebut sebelum meninggalkan lokasi acara.
Pihak sekolah menilai pembacaan karya itu menjadi simbol bahwa siswa tidak hanya menulis, tetapi juga berani mengekspresikan hasil karyanya di depan publik.
Panitia berharap peluncuran program literasi ini menjadi langkah awal dalam membangun generasi muda Sidoarjo yang cakap membaca, mampu menulis, dan terbiasa bercerita secara kreatif.
Acara ini juga menjadi penutup rangkaian Bulan Bahasa di SMP Negeri 1 Wonoayu. Sekolah menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat pendidikan literasi melalui kegiatan berkelanjutan. (adv)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bupati Sidoarjo Subandi Ajak Siswa Kreatif Menulis dan Bercerita Lewat Program BergeMPPita dan Tugu Cerita
| Pewarta | : Syaiful Bahri |
| Editor | : Deasy Mayasari |