TIMES JATIM, BATU – Sejak akhir pekan lalu, situasi jalan menuju dan keluar Kota Batu lebih lengang dibandingkan biasanya. Ternyata aksi kerusuhan yang terjadi dibanyak daerah membuat banyak rombongan wisatawan menggagalkan kunjungan.

Ketua Asperda Indonesia DPD Jatim, Zainudin membenarkan kondisi ini. Beberapa  pengusaha rentcar di Jatim ini mengatakan kalau tamunya membatalkan kunjungan.

"Kalau info dari kawan-kawan ada beberapa trip yang cancel, tapi kalau untuk transport ada yang cancel ada yang masih on going terutama trip bisnis," ujar Zainudin.

Ia juga menceritakan ada wisatawan dari Malaysia yang baru sehari di Jakarta karena terjebak demo, membatalkan rencana untuk melanjutkan kunjungan ke Malang dan Batu, mereka memilih langsung balik ke Malaysia.

"Harapan teman-teman pelaku wisata, semoga kondisi segera kondusif sehingga wisatawan tidak ragu untuk datang ke Batu dan Jawa Timur. Kami dari biro perjalanan, transportasi, maupun pemandu wisata berharap pemerintah dan pihak terkait bisa memberi kepastian rasa aman, karena sektor wisata ini sangat sensitif terhadap situasi," tegasnya.

Ia mengatakan jika suasana kembali stabil, sebenarnya potensi wisata di Batu masih sangat besar, baik untuk family trip, group, maupun perjalanan bisnis. 

"Kami para pelaku usaha siap memberikan pelayanan terbaik agar wisatawan tetap nyaman dan berkesan. Harapannya ke depan, promosi wisata bisa tetap berjalan dan tidak terhenti akibat isu-isu keamanan, sehingga tamu domestik maupun mancanegara bisa kembali yakin untuk berkunjung," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pengusaha rentcar, sebelum berbagai gejolak yang terjadi, kondisi resesi ekonomi membuat pendapatan mereka turun hampir 50 persen.

"Saat demo di berbagai daerah terjadi, 32 booking namun yang cancel sebanyak 24 trip, ada yang 4 order, 3 dicancel semua," ujarnya sambil mengatakan wisatawan banyak menahan diri.

Hal senada dikemukakan oleh Pengelola Toko Oleh-Oleh di Kota Batu. "Memang ada beberapa cancel karena situasi Indonesia sedang mencekam, ada yang menunda tapi masih belum jelas juga, melihat perkembangan situasi dan kondisi," ujar Didik Sulistyo.

Ia menceritakan wisatawan dari Jakarta juga mengurungkan perjalanannya ke Kota Batu bulan ini, padahal dia sudah terlanjur memberikan downpayment untuk rumah makan, tempat wisata, akomadasi dan bus.

"Untungnya semua pihak memahami dan boleh direcshedule sehingga tidak hangus Dpnya," ujarnya. (*)