TIMES JATIM, GRESIK – Dalam semangat kemerdekaan, ratusan anak di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, antusias mengikuti lomba mewarnai dan menggambar damar kurung yang dipusatkan di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP)
Kegiatan yang digelar Panitia HUT ke-80 RI Kelurahan Sidokumpul Kecamatan Gresik tersebut dibuka langsung oleh Anggota Komisi II DPRD Gresik, Ricke Mayumi, bersama budayawan Kris Adji.
Menurut panitia, Anhar mengatakan tahun ini lomba diikuti sekitar 200 peserta yang terbagi dalam dua kategori, yakni mewarnai dan menggambar damar kurung. “Pesertanya se-Kabupaten Gresik. Acara ini sudah dua tahun kami gelar, dan tahun ini berlangsung lebih meriah,” katanya pada Minggu (24/8/2025).
Ricke Mayumi menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. Menurut dia, event ini tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga melestarikan tradisi Gresik yang diakui skala nasional.
“Ini luar biasa. Kemerdekaan bukan hanya dimaknai dengan lomba, tetapi juga meneruskan dan menjaga budaya. Salah satunya damar kurung, ikon Gresik yang perlu terus dikenalkan," ujarnya.
Politisi Partai Gerindra ini yakin, warisan budaya damar kurung akan semakin familiar dan terus dilestarikan oleh warga Kota Pudak. "Melalui acara ini anak-anak belajar kreativitas sekaligus melestarikan warisan budaya kita,” ungkapnya.
Sementara itu, budayawan Kris Adji menegaskan pentingnya memahami damar kurung sebagai seni bercerita yang dituangkan ke dalam gambar. “Damar kurung bukan sekadar gambar, tetapi punya komposisi dan cerita tentang kehidupan warga Gresik," ujarnya.
Kris Adji menerangkan, Gresik harus bangga terhadap damar kurung. Apalagi, karya legendaris Mbah Masmundari ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kemdikbud pada 2017.
"Saya bersama beberapa seniman menggagas gerakan ‘satu rumah satu damar kurung’. Bahkan pada 2023, Gresik ikut pawai susur sungai di Jakarta dalam Pekan Kebudayaan Nasional dengan membawa damar kurung. Semoga, damar kurung semakin mendunia, tidak hanya dalam bentuk karya seni, tapi juga produk turunan seperti kaos, tas atau merchandise,” jelasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Semangat Kemerdekaan, Gresik Lestarikan Warisan Budaya Damar Kurung
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Deasy Mayasari |