TIMES JATIM, MALANG – Pesantren Luhur Baitul Hikmah Malang menggelar peringatan Hilang Tahun ke-14 yang dirangkai dengan Temu Alumni pada 13–14 Desember 2025. Kegiatan tahunan ini diisi rangkaian agenda literasi, pendidikan, dan penguatan kapasitas publik yang melibatkan santri, alumni, serta masyarakat umum.

Farid Ramadhan, Lurah Pesantren Luhur Baitul Hikmah dalam sambutanya, mengatakan Hilang Tahun merupakan tradisi intelektual pesantren yang secara konsisten dijaga sejak awal berdiri. 

Menurutnya, peringatan tersebut tidak dimaknai sebagai seremoni usia lembaga, melainkan momentum refleksi dan produksi pengetahuan.

“Hilang Tahun identik dengan kegiatan akademik dan literasi. Sejak awal, kami menekankan bedah buku, tesis, jurnal, serta pameran karya santri sebagai bentuk pertanggungjawaban intelektual pesantren kepada publik,” ujar Farid Ramadhan.

Ia menjelaskan, rangkaian kegiatan Hilang Tahun ke-14 telah dimulai sejak 6 Desember 2025 melalui bedah buku, tesis, dan jurnal karya santri serta alumni yang dikenal sebagai Luhurian. 

Selain itu, kata Farid pesantren juga menampilkan pameran video karya santri sebagai bagian dari dokumentasi proses belajar berbasis literasi.

Menurut Farid, perluasan kolaborasi pada tahun ini menjadi bagian dari upaya membuka pesantren sebagai ruang literasi terbuka. 

“Kami ingin pesantren hadir sebagai simpul literasi yang mempertemukan santri, alumni, akademisi, dan masyarakat luas,” katanya.

Sementara itu, Abdur Rohim, Ketua Pelaksana Hilang Tahun ke-14, mengatakan peringatan tahun ini dikemas lebih panjang dan variatif dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Hal tersebut kata Rohim ditandai dengan hadirnya Semesta Buku dan bazar buku bersama Gramedia Kayutangan yang digelar pada 12–14 Desember 2025 dan terbuka untuk umum.

“Tahun ini kami memperluas jangkauan kegiatan agar literasi tidak hanya berhenti pada diskusi. Ada lomba mewarnai tingkat taman kanak-kanak, kelas menulis kreatif, pelatihan Microsoft Excel dasar, hingga forum literasi yang menghadirkan tokoh nasional,” ujar Abdur Rohim.

Ia menambahkan, kelas menulis diikuti peserta dari sekolah, perguruan tinggi, taman baca masyarakat, serta instansi kearsipan dan perpustakaan se-Kabupaten Malang. 

Sementara itu, Temu Alumni menjadi ruang konsolidasi jejaring intelektual Luhurian dari berbagai daerah di Indonesia.

Abdur Rohim menegaskan Hilang Tahun tidak hanya menjadi agenda internal pesantren, tetapi juga ruang pembelajaran publik. 

“Kami berharap rangkaian kegiatan ini dapat memperkuat ekosistem literasi dan menjadikan pesantren sebagai ruang belajar yang inklusif,” katanya.

Peringatan Hilang Tahun ke-14 Pesantren Luhur Baitul Hikmah mengusung tema Syiar, Syair, dan Sains serta dihadiri akademisi, tokoh media, pegiat literasi, dan alumni dari berbagai wilayah. 

"Kegiatan ini menegaskan peran Pesantren Luhur Baitul Hikmah sebagai pusat pengembangan literasi berbasis pesantren di Malang Raya," pungkasnya. (*)