TIMES JATIM, JEMBER – Paguyuban Gus dan Ning Jember, Minggu (1/12/2024) malam menggelar Grand Final Duta Cilik Jember 2024 yang digelar di Kota Cinema Mall.
Kegiatan ini diikuti 40 finalis dari 2 Kategori dengan 4 kelompok, yakni Kategori A putra dan putri serta kategori B putra putri.
Okta Dio Milenia Dua Putra, Ketua Paguyuban Gus dan Ning Jember menyatakan bahwa pemilihan Duta Cilik Jember 2024 merupakan kegiatan tahun kedua, dengan jumlah peserta 150 anak dari berbagai sekolah di Jember.
Sebelumnya, jelas dia, peserta telah mengikuti serangkaian seleksi selama satu bulan.
"Kegiatan ini memasuki tahun kedua, ada 150 anak yang ikut ajang pemilihan Duta Cilik Jember ini. Ada peningkatan jumlah peserta dibanding tahun sebelumnya walau tidak signifikan, tahun lalu jumlah peserta mencapai 140," ujar Dio.
Dio menyatakan, bahwa tujuan dari ajang pemilihan Duta Cilik Jember 2024 adalah melatih anak menjadi percaya diri di hadapan publik.
Mereka juga dapat menjadi duta untuk mengenalkan potensi Kabupaten Jember kepada masyarakat, seperti potensi wisata maupun potensi lainnya.
"Jadi tujuan digelarnya ajang pemilihan Duta Cilik Jember 2024, agar anak-anak memiliki kepercayaan diri saat berbicara di depan umum, serta mampu mengenalkan potensi yang ada di Jember, seperti pariwisata, kuliner dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Kabupaten Jember," jelasnya.
Tidak hanya mampu berbicara di depan umum, peserta juga dibekali beberapa pengetahuan lain yang bisa membawa kemajuan untuk Kabupaten Jember.
Namun, ajang pemilihan Duta Cilik Jember 2024 ini juga mendapat kritikan dari masyarakat, khususnya dari orangtua peserta.
Kritikan tersebut berkaitan dengan sistem voting untuk memilih Juara Favorit.
Dalam hal ini, masyarakat yang ingin memilih harus menggunakan QRIS dengan biaya Rp5.000 per poin.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember Bambang Rudianto mengatakan bahwa hal itu murni merupakan inisiatif dari Paguyuban Gus dan Ning Jember.
"Kegiatan tersebut murni kreativitas dan inovasi dari Paguyuban Gus dan Ning yang digelar secara mandiri. Kami hanya mendukung saja, karena kegiatan ini juga masih baru," ujar Bambang.
Ketika ditanya mengenai voting QRIS berbayar tersebut, pihaknya masih memberi toleransi.
Namun, agar hal ini tidak menjadi persoalan, pihaknya akan mengupayakan dukungan APBD untuk kegiatan selanjutnya.
"Saat ini kami masih mengkaji kegiatan tersebut, kalau output dari kegiatan tersebut memberi dampak untuk kemajuan Jember, kami akan mengagendakan menjadi kalender tahunan, dan tentu akan kani anggarkan dengan APBD Jember," ujarnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sistem Voting Duta Cilik Jember 2024 Tuai Kritik, Ini Jawaban Kadisparbud
Pewarta | : M Abdul Basid (MG) |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |