TIMES JATIM, BANYUWANGI – Rabu (8/10/2025), Stasiun Ledokombo, Jember tak lagi sekadar menjadi tempat persinggahan kereta. Ratusan warga yang datang dengan beragam cerita, menanti kedatangan rangkaian Kereta Api (KA) yang berbeda dari biasanya. Kereta yang tak mengantar penumpang, melainkan membawa asa.
KA yang mereka nanti ialah Rail Clinic (kereta klinik) dan Rail Library (kereta pustaka), dua unit kereta yang disulap oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember menjadi sarana pelayanan sosial.
Tentu saja, kehadiran keduanya menjadi bukti komitmen PT KAI Persero sebagai perusahaan penyedia jasa transportasi, yang dapat memberi manfaat dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.
Asal tau saja, Rail Clinic dan Rail Library merupakan layanan kesehatan dan pendidikan gratis kepada warga yang di hadirkan PT KAI Daop 9 Jember melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Keberadaan kedua layanan itu juga dalam rangka memperingati HUT ke-80 PT KAI Daop 9 Jember.
Sentuhan medis di atas rel melalui Rail Clinic ini, memberikan pelayanan kesehatan primer atau tingkat pertama. Di dalam gerbong yang disulap menjadi klinik berjalan ini, warga bisa mendapatkan berbagai layanan, seperti pemeriksaan umum, gigi, kesehatan ibu dan anak, pemeriksaan mata, laboratorium sederhana hingga penyuluhan kesehatan dari tim kesehatan KAI. Untuk melancarkan kegiatan ini, KAI menerjunkan 23 tenaga kesehatan, yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, apoteker, dan asisten apoteker.
Warga tengah cek kesehatan gratis oleh tim kesehatan KAI di gerbong Rail Clinic. (FOTO: KAI)
Tak hanya itu, KAI Daop 9 Jember juga membagikan berbagai bantuan sosial, antara lain 125 buah kacamata gratis untuk anak-anak SD dan SMP, 2 kursi roda untuk masyarakat yang membutuhkan namun kurang mampu, serta pengobatan gratis bagi 150 warga. Selain itu, 30 siswa juga mengikuti penyuluhan tentang kesehatan gigi agar lebih peduli terhadap kebersihan diri sejak dini.
Sementara itu, Rail Library hadir untuk membuka jendela dunia bagi para pelajar dan masyarakat. Kereta ini bukan sekadar perpustakaan biasa. Di dalamnya tersedia ratusan buku bacaan yang siap dinikmati, serta fasilitas e-Library berupa monitor layar sentuh yang kaya akan konten. Dengan beragam bacaan, video edukatif, dan materi interaktif yang terkoneksi internet, Rail Library berhasil memadukan dunia literasi dengan kemajuan teknologi secara unik.
Selain memberikan pelayanan kesehatan, kegiatan ini juga disertai penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi para pelajar, serta sosialisasi keselamatan perjalanan kereta api agar masyarakat lebih memahami pentingnya menjaga keamanan di sekitar jalur rel.
Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pengabdian PT KAI kepada masyarakat. Dirinya meyakini, bahwa kereta bukan hanya alat transportasi, lebih dari itu, kereta juga bisa menjadi membawa perjalanan menuju kesejahteraan.
Rail Library. (FOTO: KAI Daop 9 For TIMES Indonesia)
“Melalui Rail Clinic, kami berharap dapat meningkatkan taraf kesehatan warga di sekitar stasiun, sekaligus mempererat kedekatan KAI dengan masyarakat,” kata Cahyo, Kamis (9/10/2025).
Cahyo menambahkan, PT KAI juga mengajak masyarakat yang tinggal di sekitar rel dan stasiun untuk bersama-sama menjaga keselamatan perjalanan kereta api.
“Kesehatan dan keselamatan adalah dua hal yang sama pentingnya. Kami ingin keberadaan PT KAI benar-benar memberikan dampak positif, tidak hanya dalam transportasi, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
"Kami upayakan kegiatan sosial ini nanti bisa menjangkau hingga ujung timur Jawa yaitu Banyuwangi," imbuh Cahyo.
Melalui kehadiran Rail Clinic dan Rail Library, KAI Daop 9 Jember terus menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan transportasi berkelanjutan yang tidak hanya menghubungkan kota demi kota, tetapi juga menyentuh hati dan kebutuhan masyarakat di sepanjang lintasan relnya. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |