https://jatim.times.co.id/
Berita

Datangkan 1.080 Ekor Sapi Perah dari Australia, Gubernur Khofifah Optimis Produksi Susu Meningkat

Selasa, 15 Juli 2025 - 20:19
Datangkan 1.080 Ekor Sapi Perah dari Australia, Gubernur Khofifah Optimis Produksi Susu Meningkat Gubernur Khofifah saat menghadiri acara serah terima sapi perah yang digelar JAPFA melalui anak usahanya PT Santosa Agrindo Lestari (Santori) bersama PT Greenfields Indonesia, Selasa (15/7/2025). (Foto: Dok.Humas Pemprov)

TIMES JATIM, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mengupayakan peningkatan produksi susu sapi untuk menambah suplai kebutuhan masyarakat.

Untuk itu, secara khusus ia hadir sekaligus mengapresiasi langkah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui anak usahanya PT Santosa Agrindo Lestari (Santori) bersama PT Greenfields Indonesia memfasilitasi impor 1.080 ekor sapi perah dari Australia.

Bukan sapi perah biasa, sapi yang diimpor adalah sapi perah bunting persilangan Holstein dan Jersey dari Australia yang dikenal memiliki produksi susu berkualitas tinggi.

Gubernur-Khofifah-B-21.jpg

“Kedatangan 1.080 sapi perah dara bunting ini kemudian akan dikelola oleh peternak mitra PT. Greenfields Indonesia yang ada di lima kabupaten di Jawa Timur. Yakni Kabupaten Malang, Blitar, Kediri, Pasuruan dan Kota Batu untuk meningkatkan populasi sapi perah dan susu segar di Jawa Timur,” tegas Gubernur Khofifah, Selasa (15/7/2025). 

Pihaknya optimistis kedatangan sapi perah ini akan meningkatkan produksi susu dari Jatim sekaligus untuk Indonesia. Terlebih sapi perah ini juga akan dimitrakan dengan peternak di Jatim.

“Peningkatan produksi susu ini nantinya sangat bermanfaat terutama diberseiringkan dengan kebutuhan susu untuk Makan Bergizi Gratis ( MBG),” imbuhnya. 

Impor sapi perah dara bunting yang dilakukan stakeholder bidang peternakan Jawa Timur, kata Khofifah, dipandang sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi susu sekaligus bagi peternak agar tetap beternak sapi perah dalam menghasilkan susu segar. 

Sebab, berdasarkan data dari dirjen PKH Kementan, Indonesia masih impor susu 79 persen.

Untuk itu, Greenfields sebagai off taker atau pihak yang membeli hasil produksi dari para peternak sapi insyaallah tidak akan ada susu peternak yang tidak terjual.  

"Sebanyak 1.080 ribu sapi perah yang hadir di Jatim memberikan peningkatan dan pemerataan ekonomi bagi peternak sapi. Sehingga diprediksi ada sumber ekonomi baru, tenaga kerja baru dari hadirnya 1.080 ekor sapi perah," ungkap Khofifah. 

Sebelumnya, ketika Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mewabah, populasi sapi perah di Jawa Timur tahun 2021 berjumlah 305.708 ekor yang tersebar di 35 kabupaten/kota dengan produksi susu sapi mencapai 530.426 ton. 

Namun, setelah terjadi wabah PMK pada Mei 2022, populasi sapi perah di Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 23.344 ekor atau 7,6% sehingga pada awal Desember 2022 jumlahnya 282.364 ekor.

Gubernur-Khofifah-C-6.jpg

Perkembangan populasi tersebut berbanding lurus dengan penurunan produksi susu sapi segar harian di Jawa Timur.

Tercatat, sepanjang tahun 2022 saat wabah PMK, produksi susu sapi segar sebanyak 205 ton dari produksi harian 1.219 ton pada tahun 2021, menjadi 1.014 ton pada tahun 2022 atau menurun sebesar -16,8%.

"Alhamdulillah, setelah wabah PMK dapat dikendalikan pada tahun 2023, populasi sapi perah di Jawa Timur kembali meningkat. Data BPS, populasi sapi perah di Jawa Timur akhir tahun 2024 sebanyak 292.265 ekor atau meningkat sebanyak 9.900 ekor dari tahun 2022 saat wabah PMK terjadi," jelasnya. 

"Capaian tersebut menempati peringkat pertama di indonesia dan berkontribusi sebesar 60% terhadap total populasi sapi perah nasional sebanyak 485.809 ekor," imbuhnya. 

Ke depan, khofifah berharap, kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah seperti ini sangat penting untuk meningkatan produksi susu, mempercepat pencapaian target swasembada susu sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak lokal. 

"Pemerintah, privat sektor dan mitra ternak sama-sama memberikan dukungan serta memberikan manfaat," ujarnya. 

Adapun  upaya peningkatan populasi sapi perah tidak hanya dilakukan PT. Greenfields Indonesia, melainkan PT. Bumi Rojokoyo Banyuwangi dan PT. Bumi Kironggo Joyo Bondowoso juga melakukan importasi sapi perah sebanyak 2.200 ekor, sehingga, total sapi perah impor yang telah masuk ke Jawa Timur pada tahun 2025 adalah sebanyak 3.300 ekor.

"Kami berharap PT. Japfa Comfeed Indonesia akan melakukan impor tahap II dan PT. Greenfields Indonesia bisa melakukan pemberdayaan peternak kemitraan untuk memelihara sapi perah betina anakan atau calon bibit yang dihasilkan farm Greenfieds Indonesia di Malang dan Blitar," jelas Khofifah. 

Dirjen PKH Kementerian Pertanian Agung Suganda menambahkan upaya mendukung produksi susu sapi segar di Jatim, rencananya akan ditambah 10.000 sapi perah yang akan dimasukkan oleh PT Greenfield untuk mengisi peternakan baru di Blitar (farm unit 3). 

"Insya Allah di tahun ini kami siap memfasilitasi bersama dengan Kepala Badan Karantina Indonesia untuk membantu dari segi perizinannya agar 10.000 ekor ini bisa terealisasi," tuturnya.

Sementara itu, Komisaris Utama JAPFA Syamsir Siregar mengatakan kebutuhan susu nasional terus meningkat sementara susu segar dalam negeri belum mencukupi.

Japfa bersama Greenfields melalui PT Santori memfasilitasi proses impor sapi perah dari Australia yang terpilih secara ketat dan seleksi penjamin mutu. 

"Kami percaya pemberdayaan peternak lokal kunci yang kuat dan berkelanjutan. Maka program tidak berhenti satu saja melainkan mencakup teknis dan pembinaan berkelanjutan sehingga memberi dampak nyata bagi kesejahteraan peternak dan mendorong generasi peternak yang mandiri dan dikelola sebaiknya," tuturnya. 

"Memberi solusi jangka panjang kemandirian produksi susu nasional mewujudkan ketahanan pangan nasional," imbuhnya. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.