TIMES JATIM, JOMBANG – Di tengah memanasnya situasi politik dan maraknya aksi demonstrasi yang berujung ricuh, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menyampaikan seruan kebangsaan.

Ketua PCNU Jombang, KH. Fahmi Amrullah Hadziq, mengajak seluruh elemen bangsa untuk menahan diri, bersikap bijak, dan bersama-sama meredakan keadaan. Seruan tersebut ia sampaikan pada Minggu (31/8/2025).

“Ingat, kedaulatan tertinggi Bangsa Indonesia ada di tangan rakyat, bukan di tangan wakilnya,” tegas Kiai Fahmi, cucu pendiri NU Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari.

Dalam seruannya, Kiai Fahmi menyampaikan lima poin penting:

1. Untuk Presiden Prabowo Subianto – Ia meminta agar kepala negara menenangkan rakyat dengan mencabut kebijakan dan aturan yang memperberat beban masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.
2. Untuk DPR RI – Kiai Fahmi mendesak agar anggota dewan membatalkan keputusan kenaikan gaji dan tunjangan serta meminta maaf kepada rakyat. Ia juga mengingatkan wakil rakyat untuk menjaga ucapan agar tidak melukai martabat masyarakat.
3. Untuk seluruh elemen bangsa – Ia menegaskan pentingnya tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Menurutnya, demonstrasi adalah hak warga negara, tetapi tindakan merusak, menjarah, maupun kriminalitas lainnya bukan bagian dari demokrasi.
4. Untuk aparat TNI dan Polri – Kiai Fahmi berpesan agar aparat tegas menindak pelaku kriminal, tetapi tetap melindungi masyarakat yang menyampaikan aspirasi secara damai. Aparat harus ditempatkan sebagai sahabat rakyat, bukan musuh.
5. Untuk warga Nahdliyin dan masyarakat luas – Ia mengajak memperbanyak doa dan istigasah, memohon pertolongan Allah SWT agar bangsa segera terbebas dari krisis.

Menurut Kiai Fahmi, seruan kebangsaan ini penting sebagai pengingat bahwa menjaga persatuan, menahan diri dari provokasi, dan mengedepankan cara-cara damai adalah jalan terbaik dalam menghadapi ujian bangsa. (*)