TIMES JATIM, SURABAYA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dr. Lia Istifhama mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengembangkan transportasi massal Bus Trans Jatim sebagai upaya menekan angka kecelakaan sekaligus menyediakan sarana transportasi yang lebih baik bagi masyarakat. Salah satu langkah besarnya adalah pengembangan rute baru Bus Trans Jatim, termasuk ke wilayah Jombang dan Probolinggo.  

“Sejak diresmikan pada 19 Agustus 2022, Trans Jatim telah menjadi transportasi massal yang sangat dinantikan masyarakat. Kami mendukung penuh komitmen Pemprov Jatim dalam menyediakan layanan transportasi publik yang lebih baik,” ujar Lia usai menghadiri Rapat Komite III DPD RI di Gedung Senayan, 21 Januari 2025.

Menurut data Dinas Perhubungan Jatim, Trans Jatim telah mencatatkan perkembangan signifikan sejak peluncurannya. Pada akhir tahun 2022, load factor Trans Jatim mencapai 105 persen. Untuk mengakomodasi lonjakan tersebut, 10 armada baru ditambahkan pada 14 April 2023. Tingginya permintaan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan Trans Jatim.

Dari sisi pendapatan, kinerja Trans Jatim juga mencatat hasil positif. Misalnya, pada Koridor 1 (Surabaya-Gresik), pendapatan dari Januari hingga November 2024 mencapai Rp8,5 miliar. Sementara itu, Koridor 2 (Mojokerto via Arteri) menghasilkan Rp3,8 miliar pada periode yang sama.

Selain manfaat finansial, keberadaan Trans Jatim memberikan dampak sosial yang nyata, seperti mengurangi kemacetan, polusi udara, serta potensi kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan pribadi. “Trans Jatim juga mengubah stigma negatif terhadap angkutan umum, menjadikannya pilihan transportasi yang lebih baik,” tambah Lia.

Untuk mendukung pengembangan layanan, Pemprov Jatim telah menyediakan angkutan feeder di beberapa kabupaten/kota dengan subsidi selama dua tahun. Selanjutnya, pemerintah daerah akan melanjutkan operasional layanan tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono, mengungkapkan bahwa pada 2025 Pemprov Jatim akan menambah rute koridor baru. “Saat ini, 110 bus beroperasi di lima koridor, terdiri dari 107 bus reguler dan tiga bus luxury. Tahun ini, Koridor 6 dan 7 akan mulai dilaksanakan,” kata Nyono saat menerima kunjungan kerja Lia Istifhama.

Koridor 6 akan melayani rute Mojokerto-Mojosari-Porong-Japanan, terhubung dengan angkutan kota dalam provinsi (AKDP) menuju Malang, Pasuruan, Probolinggo, hingga Banyuwangi. Sementara Koridor 7 akan mencakup rute Sidoarjo-Terminal Larangan-Sukodono-Puspa Agro-Sepanjang, dengan putaran balik di Terminal Joyoboyo.

Pemprov Jatim juga merencanakan pengembangan Koridor 8 (Sidoarjo-Pasuruan) dan Koridor 9 (Lamongan-Mojokerto via Mantup). Selain itu, koridor baru Mojokerto-Jombang melalui Ploso akan dihadirkan untuk meningkatkan akses transportasi di daerah dengan banyak pondok pesantren dan lembaga pendidikan.

“Pengembangan rute baru ini diharapkan menjadikan Trans Jatim sebagai solusi transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan bagi masyarakat Jawa Timur,” kata Lia. (*)