TIMES JATIM, BANYUWANGI – Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi, Jawa Timur, Abdul Aziz, mengaku enggan untuk diminta kembali menduduki jabatan yang sama pada periode kepengurusan yang akan datang.
Pernyataan itu dilontarkan menyusul akan diselenggarakannya Konferensi Cabang (Konfercab) PMII Banyuwangi, pada tanggal 21-23 Nopember tahun ini.
Kang Azi, sapaan akrabnya, mengaku enggan sekali lagi menduduki jabatan Ketua Mabincab PMII Banyuwangi, bukan karena sudah tak lagi cinta dengan organisasi yang diikutinya sejak kuliah. Namun memang karena sudah terlalu lama menjabat sebagai Ketua Mabincab PMII Banyuwangi. Kalau dihitung sudah 9 periode kepengurusan.
“Rasanya wes (sudah) terlalu lama. Kedepan giliran yang lain,” katanya, Senin (3/11/2025).
Diceritakan, sebenarnya sebelumnya dia sempat menolak saat diminta menjadi Ketua Mabincab PMII Banyuwangi, dalam sekian kali periode. Namun tetap saja pada periode berikutnya, lagi-lagi dirinya kembali dipilih oleh tim formatur untuk menjadi pembina para aktivis mahasiswa ekstra kampus tersebut.
Aktivis Muda Nahdlatul Ulama (NU) Bumi Blambangan yang pernah menjadi Ketua Pelaksana Harian PCNU Karteker tersebut, menuturkan, ada banyak hal dan pengalaman selama sembilan periode menjadi Ketua Mabincab PMII Banyuwangi.
Salah satunya, bisa merasakan menjadi ‘orang tua’ bagi para aktivis PMII yang berasal dari banyak kampus di Banyuwangi, dengan berbagai latar belakang dan program study berbeda.
Dia menuturkan, PC PMII Banyuwangi, memiliki beberapa komisariat bahkan rayon yang berkedudukan di masing-masing kampus.
“Basis PMII ada di kampus-kampus, dan hampir semua kampus di Banyuwangi, ada PMII-nya,” beber pria yang kini dipercaya menjadi Sekretaris PCNU Banyuwangi tersebut.
Dua hal yang selama ini selalu dia pegang selama menjadi Ketua Mabincab PMII Banyuwangi. Pertama berusaha sebisa mungkin bersama jajaran anggota Mabincab yang lain, untuk menjadi pengayom bagi semua kader lintas kampus.
Yang kedua, tidak intervensi terhadap ranah pemikiran maupun pergerakan kader.
“Anak muda itu inginnya kan bebas dan merdeka. Baik berpikir maupun ber ekspresi. Dua hal ini nggak boleh diganggu atau diintervensi,” tuturnya.
Sementara itu, mantan Ketua PC PMII Banyuwangi, Syaifurrahman menuturkan, selama menjadi Ketua Mabincab PMII Banyuwangi, Abdul Aziz, lebih banyak memberi kebebasan berpikir dan berekspresi kepada para kader.
“Bahkan ketika ada isu-isu sosial kok kita tidak menyikapi, kadang beliau sering mengingatkan. Kemana PMII kok tidak hadir?,’’ ucapnya.
Selain itu, selama menjadi Ketua Mabincab PMII Banyuwangi, Abdul Aziz, sama sekali tidak memasukkan kepentingan pribadinya. Bahkan cenderung berperan di balik layar.
“Orang luar mungkin justru banyak yang tidak tahu, kalau beliau Ketua Mabincab PMII selama berperiode-periode,” ujar Syaifurrahman sambil tertawa.
Hal hampir sama disampaikan Ketua PC PMII Banyuwangi, saat ini, M Hadad Alwi Nasyafiallah. Selama mejadi Ketua Mabincab PMII, Abdul Aziz, lebih memberi rasa nyaman kepada semua kader. Bahkan bersama Sekretaris Mabincab Fajar Isnaini dan Bendahara Mabincab Ana Aniati, serta anggota Mabincab lainnya, bisa bekerjasama mendampingi para kader.
“Kami merasa nyaman. Karena Mabincab di bawah komando Mas Aziz bisa mengayomi para kader yang berasal dari berbagai kampus,” tandasnya. (*)
| Pewarta | : Syamsul Arifin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |