TIMES JATIM, PONOROGO – Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Ponorogo, Lukman Santoso Az, menyebut ajang Lomba Menulis Opini Hari Santri 2025 yang digagas TIMES Indonesia sebagai langkah nyata media dalam menghidupkan kembali tradisi berpikir kritis dan literasi publik di kalangan santri.
Dalam lomba yang mengusung tema “Kiai, Santri, dan Pesantren” itu, Lukman berhasil meraih Juara 2 lewat tulisannya berjudul “Santri Kosmopolit dan Tantangan Era Society 5.0.”
Ia menilai ajang ini bukan sekadar kompetisi menulis, tetapi juga ruang ekspresi intelektual yang mempertemukan gagasan, semangat keilmuan, dan kesadaran kebangsaan dalam bahasa yang segar dan relevan.
“Lomba menulis opini yang diinisiasi oleh TIMES Indonesia sangat positif. Ini menjadi ruang ekspresi intelektual bagi santri, akademisi, maupun masyarakat luas untuk meneguhkan kembali semangat keilmuan dalam bahasa kekinian dan menawarkan gagasan masa depan Indonesia yang lebih inklusif,” ungkapnya, Senin (03/11/2025).
Menurut Lukman, ajang seperti ini mampu menghadirkan nilai-nilai kesantrian yang berpadu dengan semangat keindonesiaan dan kemodernan.
Bagi dia, inilah bentuk nyata dari santri kosmopolit-santri yang berpikir terbuka, kritis, dan siap berkontribusi di tengah dinamika global.
“Melalui lomba ini, nilai-nilai kesantrian, keindonesiaan, dan kemodernan dapat diekspresikan dalam bahasa publik yang mencerahkan sekaligus membangun kesadaran kebangsaan,” lanjutnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada TIMES Indonesia yang telah memberi ruang luas bagi para penulis muda untuk menyuarakan gagasan konstruktif.
“Saya sangat merasa terhormat dan terkesan kepada TIMES Indonesia karena telah memberi ruang luas bagi para penulis muda untuk menyuarakan gagasan konstruktif. Ini semakin meneguhkan bahwa media bukan hanya penyampai berita, tetapi juga penggerak peradaban berpikir,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Lukman berharap TIMES Indonesia terus berkembang dan berinovasi dalam mengawal literasi dan peradaban berpikir, khususnya di kalangan santri.
“Kedepan saya berharap TIMES Indonesia semakin inovatif dalam mengawal peradaban berpikir sekaligus membudayakan literasi di kalangan santri agar menjadi santri yang kosmopolit,” pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Hainor Rahman |
| Editor | : Hainorrahman |