TIMES JATIM, SIDOARJO – Materi perdana Strategi Taktik Gerakan dan Strategi Kepemimpinan PMII di Pelatihan Kader Lanjut (PKL) VI PC PMII Sidoarjo, Bagaskara Dwy Pamungkas, Tim Kaderisasi Nasional PB PMII 2024–2027. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa kepemimpinan di PMII tidaklah tunggal.
"Di PMII ada banyak unsur kepemimpinan itu, yang artinya PMII akan mendidik banyak kader menjadi pemimpin," ujarnya, Sabtu (16/8/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa sebagai kader PMII harus visioner, adaptif, dan tidak pernah berhenti menajamkan naluri kepemimpinannya.
"14 pendiri PMII tidaklah mendirikan organisasi ini diruang kosong. Beliau membentuk untuk menjawab kebutuhan zaman," terangnya di depan 22 peserta PKL PC PMII Sidoarjo sembari memberikan semangat kegunaan PMII untuk karir masa depan kader.
Tak hanya itu, menurut Bagaskara sapaan akrabnya saat mengenang apa yang pernah disampaikan oleh seniornya, kader PMII harus berpijak pada nilai-nilai Ke-PMII an.
"Karena nilai dalam PMII itu sendiri sebagai sumpah komitmen yang mestinya harus terinternalisasi dengan baik oleh para kader," tegasnya.
Sementara itu, Bagaskara juga membagikan tips jika ingin menjadi kader yang mempunyai keyakinan kuat dan dapat menyempurnakan prosesnya, luaskan pengetahuannya.
"Pelajari dengan luas pemikiran intelektual tokoh-tokoh, mulai dari Yunani hingga Timur Tengah," harapannya.
Kembali di tegas bahwa gagahnya seorang Pemimpin yang akan terus eksis ketika dapat menerima kritik terhadap dirinya.
"Ketika pemimpin lemah dalam gagasan, maka langkah visioner organisasi sudah di pastikan akan lumpuh," tambahnya.
Sebagai pengurus di bidang kaderisasi PB PMII, Bagaskara menekankan bahwa proses kaderisasi bukan sekadar rutinitas, melainkan ruang penting untuk melahirkan pemimpin masa depan.
Menurutnya, kader PMII tidak boleh terjebak dalam kenyamanan, melainkan harus ditempa oleh nilai, strategi, dan disiplin kepemimpinan.
“Kader PMII yang hari ini ditempa, kelak akan menjadi pemimpin yang tegar, visioner, dan tidak pernah kehilangan orientasi perjuangan,” pungkasnya.(*)
Pewarta | : Hainor Rahman |
Editor | : Hainorrahman |