TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Jalur wisata Gunung Bromo dipastikan bakal lebih terang dan aman bagi para pelancong pada musim libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 atau Nataru kali ini.

Itu setelah Dishub Kabupaten Probolinggo, Jatim, melakukan pemeliharaan rutin dan perbaikan jaringan Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah titik di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) tersebut.

Perbaikan sengaja dilakukan untuk mengantisipasi potensi lonjakan arus kendaraan menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 atau Nataru.

Langkah proaktif ini diambil mengingat jalur menuju Bromo memiliki karakteristik medan yang ekstrem, dengan tanjakan terjal, tikungan tajam, serta intensitas kabut yang sering membatasi jarak pandang.

Perbaikan PJU menjadi prioritas untuk menjamin keamanan, keselamatan, dan kenyamanan (K3) bagi wisatawan maupun masyarakat lokal.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto, melalui Kasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana, Sigit Wida Hartono menjelaskan, perbaikan meliputi sejumlah pekerjaan.

Yaitu perbaikan 10 unit PJU yang sebelumnya mati, penarikan kabel sepanjang 700 meter untuk pembangunan jaringan PJU baru, pembersihan kap lampu agar pencahayaan lebih maksimal, serta pengecekan box panel kWh meter di enam titik.

 “Ini kami lakukan demi keselamatan dan keamanan pengunjung atau wisatawan yang akan menuju kawasan BTS, terutama pada malam hari dan saat cuaca kurang bersahabat,” kata Sigit.

Ketersediaan lampu jalan yang memadai sangat krusial, terutama bagi pengendara yang belum familiar dengan medan pegunungan Bromo yang rawan kecelakaan saat kondisi gelap atau berkabut.

Dengan kondisi jalan yang terang, diharapkan risiko kecelakaan lalu lintas dapat ditekan meskipun terjadi peningkatan volume kendaraan.

Selain menunjang keselamatan, perbaikan ini juga menjadi bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap sektor pariwisata sebagai motor ekonomi masyarakat.

“Kami menyadari masih ada ruas jalan yang membutuhkan penerangan tambahan. Pemenuhannya akan kami lakukan secara bertahap sesuai kemampuan daerah. Oleh karena itu, kolaborasi dan dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi serta pihak swasta sangat kami butuhkan,” ujar Sigit.

Dishub mengimbau para wisatawan agar tetap waspada dan memastikan kondisi kendaraan prima saat melintasi jalur menanjak menuju kawasan Bromo. (*)