https://jatim.times.co.id/
Berita

AI Skill Gap Mengancam Produktivitas Nasional, Komunitas Kreatif Blitar Gelar Workshop AI Terapan

Sabtu, 27 Desember 2025 - 13:13
AI Skill Gap Mengancam Produktivitas Nasional, Komunitas Kreatif Blitar Gelar Workshop AI Terapan Agumenta Ai-Labs hadir sebagai inisiator solusi ekosistem pengembangan talenta AI. (Foto: Eliana Riady/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BLITAR – Kesenjangan keterampilan kecerdasan artifisial atau AI Skill Gap kian menjadi ancaman serius bagi produktivitas Indonesia di tengah percepatan adopsi teknologi global. Menjawab tantangan tersebut, komunitas kreatif Kota Blitar menggelar workshop AI bagi semua elemen masyarakat. 

Worshop dilakukan di Selasar Caffe, lantai 2 Pasar Legi Kota Blitar ini dibagi dalam beberapa batch karena animo masyarakat cukup tinggi. Di batch pertama, peserta dibatasi 20 orang dari latar belakang pelaku UMKM, influencer, content creator hingga pelaku media massa. Pemateri yang dihadirkan adalah pendiri Agumenta Ai-Labs, Cahyo Inda Wahono. Agumenta Ai-Labs hadir sebagai inisiator solusi ekosistem pengembangan talenta AI yang berfokus pada transformasi SDM, seiring proyeksi pasar AI global yang diperkirakan mencapai USD 1,3 triliun pada 2030 dan potensi kerugian keuntungan hingga 40 persen akibat rendahnya kesiapan keterampilan.

Dalam paparannya, Cahyo menyampaikan, berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) 2025 menunjukkan disrupsi tenaga kerja akan berlangsung masif, dengan estimasi 170 juta peran baru tercipta, namun di saat yang sama 92 juta peran tergeser oleh otomatisasi dan AI. Tanpa intervensi yang tepat, pergeseran ini berisiko memperlebar jurang antara kebutuhan industri dan kapasitas tenaga kerja.

Data global juga mengungkap bahwa 63 persen perusahaan mengidentifikasi kesenjangan keterampilan sebagai hambatan utama dalam memanfaatkan AI secara optimal, sementara 39 persen keterampilan inti tenaga kerja diprediksi akan usang dalam beberapa tahun ke depan. Kondisi ini menandakan bahwa investasi teknologi tanpa kesiapan manusia justru berpotensi menekan produktivitas, bukan meningkatkannya.

Dalam konteks tersebut, Agumenta Ai-Labs memposisikan diri sebagai enabler ekosistem, bukan sekadar penyedia pelatihan teknis. Lembaga ini mengusung pendekatan terstruktur untuk memastikan adopsi AI berjalan seiring dengan peningkatan kapasitas manusia dan relevansi keterampilan di dunia kerja.

Tiga pilar utama menjadi fondasi Agumenta Ai-Labs, yakni literasi AI untuk membangun pemahaman dasar lintas peran, optimalisasi alur kerja agar AI terintegrasi dalam proses bisnis sehari-hari, serta pengembangan talenta siap pakai yang mampu memberikan dampak langsung bagi organisasi. Pendekatan ini sejalan dengan visi pendiri Agumenta Ai-Labs, Cahyo Inda Wahono, yang menekankan pentingnya peran manusia dalam orkestrasi teknologi. 

“Produktivitas tidak lahir dari lisensi perangkat lunak semata, tetapi dari ekosistem manusia yang mampu memanusiakan AI dan mengarahkannya untuk tujuan yang tepat,” ujar Cahyo.

Cahyo Inda Wahono dikenal memiliki latar belakang di industri media audiovisual dan berasal dari Blitar, Jawa Timur. Pengalaman tersebut membentuk perspektifnya bahwa teknologi harus berangkat dari konteks lokal dan kebutuhan nyata, bukan sekadar mengikuti tren global.

Melalui workshop ini, Cahyo mendorong berbagai program pelatihan terapan, termasuk Advanced Prompt Engineering dan pengembangan alur kerja berbasis AI, yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara potensi teknologi dan kemampuan praktis tenaga kerja Indonesia.

“Tantangan utama yang ingin diatasi adalah fenomena pemanfaatan dangkal, di mana sekitar 88 persen pengguna AI masih berada pada tahap penggunaan dasar, dan hanya 5 persen yang benar-benar mencapai pemanfaatan transformatif. Agumenta Ai-Labs menargetkan peningkatan kualitas adopsi ini dengan pendekatan berkelanjutan dan berbasis dampak,” tandasnya.

Menatap 2030,  Cahyo  menegaskan komitmennya untuk membangun gerakan transformasi SDM nasional yang memandang AI sebagai alat augmentasi, bukan pengganti manusia. Visi ini diharapkan mampu menjaga produktivitas, daya saing, dan relevansi tenaga kerja Indonesia di era ekonomi berbasis kecerdasan artifisial.

Satu diantara peserta, Fadly Rahmawan mengaku workshop ini membukakan jendela baru untuk mendulang cuan dari bantuan AI. 

“Dikit dikit, coba kita praktekan. Nyari client nyari project.. Nyari cuan dengan bantuan AI. Terimakasih ilmunya,” kata Fadly. 

Berbeda dengan testimoni Ridha yang bertugas sebagai humas sebuah lembaga pemerintah yang langsung membuat prompt untuk kebutuhan lembaganya. 

“Workshop ini sangat berguna buat saya. Ini saya langsung membuat prompt sesuai kebutuhan dan blaarr, sudah siap diaplikasikan dalam sekejap mata,” akunya sambil tertawa.(*)

Pewarta : Erliana Riady
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.